
PEMALANG (Lenteratoday) - Masa pandemi, NPL Bank Jateng Cabang Pemalang masih tinggi, yaitu mencapai 82,1 persen pada Desember 2020. Sementara pada tahun ini, Januari sampai Februari lalu NPL mencapai 127,3%. Untuk itu, Bank Jateng Cabang Pemalang terus melakukan upaya untuk menurunkan angka kredit macet atau non performing loans (NPL). Sementara Pimpinan Bank Jateng Cabang Pemalang Dwi Handoyo mengakui upaya itu cukup sulit, mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi.
“Sampai sekarang proses restrukturisasi kredit bagi debitur terdampak pandemi masih berjalan. Harapannya, dengan restrukturisasi itu, angka NPL bisa turun,” katanya, saat berdiskusi dengan Komisi C DPRD Provinsi Jateng, Rabu (3/3/2021) kemarin, membahas kinerja keuangan bank plat merah tersebut.
Data Bank Jateng Cabang Pemalang menyebutkan, persentase NPL hingga Desember 2020 lalu mencapai 82,1%.
Untuk angka rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) tercatat 147,2% hingga Desember 2020. Pada tahun ini, Januari sampai Februari lalu LDR mencapai 132,4%.
“Antara penghimpunan dana dan penyaluran pinjaman memang lebih besar pinjamannya,” ucapnya. .
Tercatat, dana simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) hingga Desember 2020 mencapai Rp 667,57 miliar atau tercapai 69% dari target Rp 967,20 miliar. Sedangkan angka kredit mencapai Rp 1,44 triliun atau 101,4% dari target sebesar Rp 1,42 triliun.
Perolehan laba mencapai Rp 54,18 miliar atau 102,6% dari target Rp 52,8 miliar. Angka aset mencapai Rp 1,44 miliar atau tercapai 97,9% dari target Rp 1,48 miliar.
Mendengar hal itu, Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Haryanto Baharudin berharap pada tahun ini Bank Jateng Cabang Pemalang dapat terus menekan angka NPL meski masih dalam kondisi pandemi. Ia juga meminta pihak manajemen mampu berinovasi dan kreatif dalam upaya penurunan NPL tersebut.
“Kita sama-sama meyakini, seiring berjalannya waktu, pandemi ini dapat segera berakhir. Terlebih, sekarang ini ada program vaksinasi sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19. Jika pandemi bisa ditekan, maka berdampak pula pada kegiatan perekonomian, termasuk perbankan yang nanti bisa menekan angka NPL,” harapnya.(ist)