20 April 2025

Get In Touch

Daya Beli Rendah, Kota Malang Alami Deflasi

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang Azka Subhan Aminurridho. (Foto: Sur)
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang Azka Subhan Aminurridho. (Foto: Sur)

MALANG (Lenteratoday) - Pemberlakuan Penerapan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akhirnya berimbas pada arus keluar masuk pundi-pundi rupiah di Kota Malang. Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang, Azka Subhan Aminurridho menyebut, jika saat ini Kota Malang mengalami deflasi, akibat daya beli masyarakat yang rendah.

Berdasarkan rilis inflasi BPS pada tanggal 1 Maret 2021, deflasi Kota Malang tercatat sebesar -0,01% (mtm) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,08 atau secara tahun kalender tercatat sebesar 0,05% (YoY) sehingga inflasi tahunannya tercatat sebesar 0,77% (YoY).

Diketahui, saat ini angka inflasi Kota Malang merupakan yang terendah dari 8 (delapan) kota/kabupaten IHK di Jawa Timur.

"Capaian ini tak lepas dari pembatasan mobilitas masyarakat akibat diperpanjangnya PPKM Malang Raya yang dilajutkan dengan PPKM Mikro mulai tanggal 22 Februari 2021 sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat," katanya, Selasa (2/3/2021).

Lebih lanjut, Azka menjelaskan, komoditas yang menjadi penyumbang utama deflasi di Kota Malang berasal dari kelompok transportasi serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau antara lain komoditas tariff angkutan udara, daging ayam ras, dan tahu mentah dengan andil masing-masing sebesar -0,07%, -0,02%, dan -0,02%.

"Terjadi juga penurunan penumpang di Bandara Abdulrachman Saleh Malang. Pengelola Bandara menyampaikan selama Periode Februari 2021 tercatat adanya pergerakan pesawat sebanyak 77 kali lepas landas dan 77 kali pendaratan dengan total penumpang datang dan berangkat sebanyak 11.460 orang yang menunjukkan penurunan sebesar 30,00% (mtm)," pungkasnya. (Sur)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.