
SIDOARJO (Lenteratoday) – Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Wakil Bupati, Subandi memaparkan program seratus hari kerja di awal kepemimpinan mereka. Program yang akan dilaksanakan dalam seratus ini tak akan lepas di tujuan agas Sidoarjo Maju, Makmur dan Sejahtera.
Gus Muhdlor akan berupaya membenahi kualitas pelayanan publik yang selama ini masih dikeluhkan masyarakat. Hal itu dianggap penting, karena sebagai ujung tombak pelayanan terhadap masyarakat.
Kemudian, Gus Muhdlor juga alan berupaya mengatasi permasalahan banjir seperti di Desa Banjarpanji, Banjarasri dan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin. Dia pun melontarkan solusi dengan penempatkan pompa air di titik banjir.
Terkait dengan pencairan dana desa, Gus Muhdlor akan segera merealisasikan melalui Perbup dana desa yang secepatnya akan segera dibuat. Dengan begitu pembangunan akan segera dapat dilakukan. Percepatan Perbup dana desa menjadi salah salah satu instruksi gubernur Jatim saat dirinya dilantik.
Sementara itu Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi meminta paradigma lama kinerja OPD yang lelet hendaknya ditinggalkan. OPD yang manja dalam menjalankan Tupoksinya akan menjadi catatan. Bersama Gus Muhdlor, dirinya meminta action dari seluruh OPD dengan anggaran yang telah diterimanya.
"OPD ngalem ditinggal, Sekda lama kerjanya ya ditinggal,"ucapnya.
Dikatakannya pelaksanaan lelang hendaknya dipercepat agar realisasi pembangunan segera dapat dilaksanakan. Kepala OPD diharapkan berlari kencang untuk segera mewujudkan pembangunan. Karena hal itu akan dilakukannya selama kepemimpinannya bersama Gus Muhdlor.
"Bupatinya muda, wakil bupatinya setengah muda maka kerja harus lari kencang,"pintanya.
Mantan anggota DPRD Sidoarjo tersebut juga menargetkan selama tiga bulan kedepan realisasi 7 program kerja dengan menyesuaikan anggaran yang sudah digedok akan dapat dilakukan. Seperti revitalisai sungai dengan program normalisasi sungai yang dilakukan tiap bulan. Nantinya tiap kecamatan akan memiliki alat berat truk bego untuk dapat dioperasionalkan melakukan pengerukan sungai.
"Dimana Sidoarjo itu tiap bulan ada program normalisasai. Coba nanti kita lakukan dutiap kecamatan untuk dioperasionalkan,"ucapnya.
Subandi juga menginginkan betonisasi bisa dijalankan mulai tahun ini. Dirinya berharap tidak ada lagi julukan Sidoarjo sebagai kota seribu lubang. Pemkab. Sidoarjo akan melakukan pendampingan kepada seluruh desa untuk dapat segera menjalankan program betonisasi jalan desa. Dan ditahun kedua lanjut Subandi, betonisasi diharapkan sudah dapat dilakukan desa dengan swakelola melalui dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus) dari kabupaten.
"Saya ingin betonisasi bisa dijalankan mulai tahun ini. Jangan ada lagi julukan Sidoarjo kota seribu lubang. Tahun ini kita akan memberikan pengarahan dan pendampingan kepada seluruh kepala desa untuk menjalankan program betonisasi jalan desa,"ucapnya.
Subandi juga menyoroti pembangunan frontage yang terkesan lambat. Dirinya melihat selama ini tidak ada keberanian dari OPD untuk segera menjalankan pembangunannya. Padahal dilihatnya anggaran dana pembangunannya sudah ada. Namun mengapa pembangunannya berlarut-larut. Padahal pembangunan frontage road ditunggu-tunggu masyarakat.
"Saya tidak mau lagi terjadi seperti itu. Sudah ada anggarannya tapi tidak segera dilakukan pengerjaannya,"pintanya.
Dirinya mengajak seluruh OPD yang ada untuk kerja bersama. Dirinya menyadari pembangunan di Kabupaten Sidoarjo tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan semua pihak. Dirinya juga meminta kepada seluruh pejabat Sidoarjo untuk tidak memikirkan mutasi jabatan. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah bekerja bersama mewujudkan pembangunan agar dapat segera dinikmati masyarakat Sidoarjo.
"Ayo bareng-bareng nyambut gawe. Sudah nggak usah memikirkan mutasi," ajaknya. (ang)