KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri perpanjang Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang semestinya berakhir 22 Februari 2021. Perpanjangan mulai 23 Februari 2021- 8 Maret 2021 dengan berbagai evaluasi terkait dampak positif bagi penanganan Covid-19.
Dr Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, mengatakan efktifitas PPKM Mikro di Kota Kediri ini terlihat dengan jumlah RT zona kuning Covid-19 berkurang cukup signifikan. Dari data evaluasi yang dihimpun satgas percepatan penanganan Covid-19, sebanyak 46 RT zona kuning di Kota Kediri. Padahal saat ini Kota Kediri berada di tingkat ketiga se-Jawa Timur dengan kasus Covid-19 terendah.
Setelah pelaksanaan PPKM Mikro jilid pertama, jumlah tersebut turun menjadi 38 RT. Bahkan, per tanggal 21 Februari 2021, tinggal 32 RT yang berada dalam zona kuning. Secara keseluruhan, sudah tidak ada zona merah dan oranye di Kota Kediri.
Indikator keberhasilan PPKM mikro lainnya yaitu angka kematian semula 9,6 persen menjadi 9,5 persen. Tingkat keterisian ruang isolasi semula 62 persen turun menjadi 50 persen. Sedangkan kasus aktif tinggal 0,8 persen dari 1,92 persen.
Selain berdasarkan data, jika dilihat dari kualitas kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) juga terjadi peningkatan. Hal itu terlihat dari jumlah pelanggar pada tiap pelaksanaan operasi yustisi yang terus menurun.
“Masyarakat sudah mulai sadar untuk memakai masker. Memang, tidak bisa dipungkiri masih ada yang melanggar. Namun alasannya bukan karena tidak peduli, melainkan sifat manusiawi yaitu lupa membawa atau lupa memakai,” urai dr Fauzan Adima.
Pemberlakukan PPKM Mikro jilid kedua ini, tidak ada yang berbeda dari sebelumnya. Mulai dari pemberlakuan jam malam, tempat hiburan yang masih ditutup, serta melarang digelarnya hajatan untuk membatasi kerumunan, dengan pemantauan pada skala paling kecil yaitu tingkat RT. (gos)
.jpg)
.jpg)
