Blitar - Karena adanya informasi dan kecurigaan dari atasan, mendadak sebanyak 40 polisi anggota Polres Blitar di tes urine oleh Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Blitar. Mereka yang dites, dipilih secara random atau acak di Ruang Dok Kes Polres Blitar, Senin (6/1/2020).
Adanya pemeriksaan urine ini disampaikan Kapolres Blitar, AKBP Budi Hermanto bahwa berawal dari informasi dan kecurigaan atasan terhadap anggotanya. "Adanya kecurigaan terhadap perwira tersebut, maka kami laksanakan tes urine ini," ujar AKBP Budi Hermanto yang akrab disapa Buher.
Dijelaskannya tes urine ini juga dilakukan terhadap pejabat utama, seperti kapolres, wakapolres dan beberapa kabag, kasat serta kapolsek. "Supaya tidak ada stigma sebagai atasan hanya memberikan perintah, tapi kami siap di tes urine," jelas AKBP Buher.
Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti 7 Program Prioritas Kapolri terkait dengan SDM unggul. "Bagaimana anggota polri tersebut bisa melaksanakan tupoksinya, sesuai dengan UU No 2 tahun 2002 pasal 13," kata AKBP Buher.
Sebagai penjaga kamtibmas, sebagai penegak hukum, pelindung dan pengayom masyarakat. "Sebagai petugas kepolisian, bagaimana akan bekerja dengan baik kalau mengkonsumsi apa lagi terlibat jaringan narkoba," tandas mantan Kapolresta Batu tersebut.
Oleh karena itu AKBP Buher melakukan upaya antisipasi, bekerja sama dengan BNN Kabupaten Blitar dengan melakukan tes urine mendadak kepasa 40 anggotanya yang dipilih secara acak. Hasilnya semua polisi yang di tes urine negatif, namun diakui AKBP Buher jika memang pernah ada beberapa anggotanya yang punya latar belakang mengkonsumsi narkoba. "Kita sudah melakukan pendekatan dan pembinaan, sekarang kondisinya sudah bisa melakukan tugasnya dengan baik di kepolisian dan pembinaan terhadap keluarganya," imbuhnya.(ais)
.jpg)
.jpg)
