
JOMBANG (Lenteratoday) –Setelah sempat patah dan menggantung akibat pondasi tergerus arus sungai, Jembatan yang melintang di Sungai Konto Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, akhirnya benar-banar runtuh. Sebelumnya, jembatan ini sudah ditutup sejak beberapa desa di wilayah setempat kebanjiran.
Sebelumnya kondisi jembatan Brodot yang menghubungkan antar desa ini kondisinya patah. Sedangkan tiang penyangganya menggelantung lantaran pondasinya terbawa arus. Dan kini, tiang penyangga jembatan tersebut amblas, jembatan pun putus.
"Sebelumnya memang sudah miring. Nah, sekitar pukul 00.00 WIB jembatan tersebut ambruk. Permukaannya rontok ke sungai," kata Wafir Wali, perangkat Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Selasa (16/2/2021).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sebab, beberapa pekan sebelumnya, warga sudah bersiap dengan menutup jalur yang melintasi jembatan itu.
Wafir menambahkan, jembatan tersebut terakhir direnovasi 2009 lalu. Keberadaaan jembatan tersebut sangat penting. Pasalnya, menghubungkan dua dusun yang ada di Desa Brodot, yakni Delik Utara dan Selatan yang kemudian menuju desa lain.
"Akhirnya Minggu lalu jembatan ini miring. Kemudian kita tutup agar tidak dilewati kendaraan karena kondisinya nyaris putus," kata Wafir.
Wafi mengungkapkan, dalam beberapa hari, debit Sungai Konto naik, arusnya cukup kuat. Puncaknya, Selasa (16/2/2021) dini hari, jembatan sepanjang 20 meter itu pun patah diiringi dengan suara deburan yang cukup keras.
Karena akses terputus, warga Dusun Delik Desa Brodot yang hendak ke dusun lain kini harus memutar sekitar 5 kilometer. "Kemarin Bupati Jombang sudah meninjau jembatan ini. Rencananya baru dibangun lagi pada 2022," pungkasnya.(gos)