
Surabaya - Jelang pilwali Surabaya 2020, spanduk-spanduk calon walikota terpasang di beberapa titik di Surabaya. Salah satunya yang banyak di temui yakni spanduk Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Menurut informasi yang didapat poster ini dipasang asal kemauan warga sendiri. Terlihat dipasang di area Jalan Asemroro, Jalan Semarang, Jalan Dupak Rukun, Jalan Simo Mulyo, Jalan Simo Kalangan dan beberapa sudut kota lainnya.
Tulisan yang berada di spanduk ukuran 1x4 meter pun bermacam-macam mulai dari “Komunitas Arek Asemrowo Jogo Suroboyo. Bareng-Bareng Njago Eri Cahyadi, Asemrowo Beres Diapiki", sampai “Jangan Khianati Kerja Keras Para Pahlawan, Dukung Eri Cahyadi Yang Tak Lupa Asal ini mengatakan Komunitas Tembok Ok".
Banyaknya spanduk yang bermunculan, kuat dikaitkan dengan pencalonan pilwali Surabaya 2020 dengan di usung parti PDI Perjuangan. Dugaan kuat, Saat ini Eri tinggal menunggu rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Untuk mengkonfirmasi hal ini Baktiono, Sekretasi DPC PDI perjuangan mengatakan tidak tahu tentang banyak spanduk Eri Cahyadi. “Saya belum mengetahui secara pasti siapa yang memasang spanduk tersebut,” Kata Baktiono, Senin (6/1)
Baktiono menegaskan jika spanduk tersebut tidak di pasang oleh DPC PDI Perjuangan terkait pencalonan walikota 2020. “Bukan, partai tidak pernah memasang foto calon-calon partai. Artinya PDI-P Surabaya tidak pernah memasang foto calon kepala daerah, sampai saat ini. Karena partai tugasnya hanya menjaring calon saja,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, dalam pendaftaran yang diselenggarakan DPC PDI Perjuangan tidak ada nama Eri Cahyadi yang mendaftar menjadi calon wali kota dan wakil wali kota.
“Saya itu pun tidak tahu dan tidak diberitahu (Eri Cahyadi daftar) lewat mana? Di DPC tidak ada pendaftaran atas nama Pak Eri,” ujar Baktiono yang juga Ketua Komisi C DPRD Surabaya
Disinggung Eri yang saat ini masih berstatus aparatur sipil negara (ASN), apakah boleh berpolitik?. ”Itu ya dikembalikan kepada yang bersangkutan (Eri Cahyadi). Aturan harus diikuti. Jadi hak setiap warga negara, ingin terjun ke dunia politik atau apa pun itu adalah pilihan,” katanya. (ard)