
JEMBER (Lenteratoday)- Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember Hestu Wibowo menyampaikan ada tiga hal penting bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengan (UMKM) agar bisa bertahan di tengah pandemi seperti sekarang. Apa saja?
"Pertama yakni korporatisasi, digitalisasi dan pembiayaan. Tiga hal itu kini tengah dilakukan pendampingan dari Bank Indonesia terhadap pelaku UMKM di Jember dan sekitarnya," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo di sela-sela Dialog Membangun Citra Jember SAE-Sehat Aman dan Eksotis di Auditorium Universitas Jember, Minggu (14/2/2021).
Dia menambahkan, korporatisasi artinya UMKM perlu didampingi pemerintah maupun perbankan agar memiliki jaringan dengan industri yang besar. Selain itu UMKM juga perlu melakukan peningkatan kualitas produksi dan manajemen produksi. "Jadi UMKM yang menggelar pameran disini bisa disambungkan dengan industri besar, misalkan hasil pertanian disini ada cabe, maka bisa disambungkan dengan bahan baku pabrik saos ataupun lainnya," ujarnya.

Dia juga menerangkan, digitalisasi UMKM sudah saatnya dilakukan mengingat masa pandemi perlu jaga jarak dan penerapan protokol kesehatan mencegah covid. "Sudah saatnya UMKM melakukan pola pemasaran dengan menggunakan media sosial, juga memanfaatkan marketplace yang ada agar jangkauan pemasaran lebih luas. Bahkan ada melalui digitalisasi saat ini, UMKM di Indonesia sudah mulai memasarkan barangnya hingga ke luar negeri," terangnya.
Sedangkan untuk pembiayaan, pihak BI juga meminta agar UMKM berhati-hati dengan kelembagaan pembiayaan. "Ada dua kelembagaan pembiayaan, yakni bank dan non bank seperti fintech. Kalau dari perbankan sudah jelas terkait dengan program pemerintah yakni bantuan untuk UMKM, sedangakan lewat fintech memang mudah namun juga biayanya ada yang mahal," terangnya.
Dalam kesempatan itu juga hadir secara virtual Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. "Kita sangat berharap, Jember yang merupakan salah satu kabupaten terbesar di Jatim ini bisa maksimal dan pemberdayaan UMKM. Jember punya Bank Indonesia, Unej, Puslitkoka, Bakorwil, ini akan sinergi dalam mendampingi para UMKM termasuk memaksimalkan bantuan ekonomi yang disalurkan lewat Bank Jatim," terang Wagub Emil Dardak.
Menurut dia, perputaran ekonomi khususnya dari hasil pertanian, Jember cukup tinggi karena memiliki bahan baku pemasok sekitar 26 persen dari kebutuhan di Jatim.
Sementara Rektor Unej Iwan Taruna maupun Bupati terpilih Hendy Siswanto dalam kesempatan dialog tersebut juga sepakat dalam memajukan perekonomian UMKM terutama produk lokal. "Jember memiliki sumberdaya yang luar biasa, dulu kabupaten ini maju sangat progresif, namun lima tahun terakhir agaknya tersalip Banyuwangi. Ini menjadi tanggungjawab kita bersama kedepan agar Jember bisa bangkit terutama perekonomian UMKM," ujar Rektor Unej Iwan Taruna.
"Kami sebenarnya sudah membangun komunikasi bahkan sampai ke PD Pasar Jakarta, jadi disana juga sangat membutuhkan bahan baku pasar yang sebenarnya juga berasal dari Jember. Kedepan seluruh instansi harus mendisplay produk lokal Jember agar UMKM Jember memiliki pasar yang jelas terutama bagi warga Jember sendiri," sambung bupati terpilih Hendy Siswanto. (mok)