
Blitar - Dampak gempak tektonik berkekuatan 4,8 SR yang terjadi Minggu (5/1) pagi sekitar pukul 05.55 Wib, mengakibatkan dapur rumah warga di Jl. Arjuna Kota Blitar ambruk.
Dituturkan Tri Yuliani pemilik rumah Jl. Arjuna No 51 Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepajen Kidul, Kota Blitar yang ambruk bagian dapurnya, sesaat setelah terjadi gempa dinding dapur bagian barat retak menganga. "Setelah bengkah, beberapa saat kemudian terdengar suara gemeretak," tutur Yuli panggilan Tri Yuliani.
Setelah mendengar suara gemeretak, Yuli segera meminta anggota keluarganya yang sedang berada di dalam kamar mandi untuk keluar. Karena kawatir terjadi apa-apa, apalagi melihat retakan di dinding dapur yang terbuat dari batako semakin lebar. "Beruntung setelah keluar kamar mandi, bruk lantai ambles, dinding bagian samping (barat) dan belakang (selatan) ambruk juga sebagian atap nya," cerita Yuli.
Kebetulan memang tepat di bawah dinding yang ambruk, terdapat bekas septi tank yang sudah sekitar 10 tahun tidak digunakan lagi. Bekas septi tank itu dibuat dengan dinding beton cor, melingkar mirip sumur. "Karena ada program Sanimas, septi tank tidak dipakai lagi," terangnya.
Dinding yang ambles dan ambruk, tepat di bagian sudut dapur. Dengan total panjang sekitar 5 meter dan ketinggian 3 meter. Karena ambles dan ambruknya sebagian dinding dapur, rumah Yuli terlihat menganga bagian belakangnya. Perabotan rumah yang berada di dapur juga berantakan. Bagian dapur berukuran sekitar 4x3, terdapat satu kamar mandi dan tempat cuci pakaian.
Selain kerusakan dapurnya, Yuli juga tidak bisa menggunakan jamban/WC rumahnya. Karena saluran Sanimas di rumah nya rusak, tertimbun ambruknya dinding. "Selain rumah saya, rumah Pak Sawal, Pak Mukani, Pak Agus dan Bu Nuwuk juga tidak bisa menggunakan Sanimas nya," ungkap Yuli.
Ditanya selanjutnya akan tetap tinggal di rumahnya atau mengungsi, Yuli mengaku tetap tinggal disana. Karena kerusakan akibat gempa hanya bagian dapur saja, sementara untuk masak dan mandi menumpang di rumah saudara.
Mengenai besarnya nilai kerugian, Yuli mengaku belum menghitung pasti. Tapi menurut perhitungan saudara dan petugas dari kelurahan, sekitar Rp 15 juta pungkasnya.
Adapun gempa dengan pusat 66 km barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 10 km ini, meskipun hanya beberapa detik tapi terasa sangat kencang goncangannya wilayah Blitar.
Secara terpisah Kepala Kesbangpol BPD Kota Blitar, Hakim Sisworo ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian amblesnya lantai dan ambruknya dinding dapur rumah warga di Jl. Arjuna tersebut. "Sementara ini penanganan dilakukan dengan menyangga kerangka atap rumah dan dinding yang masih berdiri," kata Hakim.(ais)