
SURABAYA (Lenteratoday) - Sebanyak 12 tenaga kesehatan lansia dari Rumah Sakit Husada Utama, jalani proses vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada senin, (8/2/2021).
Direktur Utama RS Husada Utama, Dr Didi Dewanto SpOG, mengatakan bahwa jumlah nakes yang divaksin pada hari ini tidak memiliki penyakit penyerta.
“Dokter yang berpraktek di RS HU. Nggak ada riwayat sakit berat. Hipertensi, diabetes yang nggak terkontrol. Lansia di atas 60 tahun, paling tua usia 84 tahun,” ujarnya kepada media.
Terkait mekanisme penyuntikan, Didi mengatakan sama pada umumnya, akan tetapi lebih diperkatat sebab faktor usia. Nantinya pemantauan akan terus dilakukan kepada Nakes lansia.
“Sistem penyuntikan sama, cuma lebih diperketat karena faktor usia. Metabolik. Hipertensi. ada yang nggak terkontrol. Belum ada yang tertnda. Tensinya nggak tinggi. Fasenya kalau sudah di atas lebih menjaga kesehatan. Pemantauan terus dilaksanakan. Semua calon penerima vaksin dihimbau 1-2 hari menjaga diri. Jaga diri dan jaga kondisi,” jelasnya.
Jumlah keseluruhan nakes lansia yang akan di vaksin sebanyak 20 orang. Sisanya akan dilakukan besok atau lusa. Menunggu delegasi dari dinas terkait resiko karena melayani pasien.
“12 nama terpilih berdasarkan lolos screening. Total ada 20 nakes lansia. Ada anjuran kalau bisa lansia divaksinasi di rs yang memadai untuk penanganan KIPI. RSHU mampu menangani KIPI. Tadi pagi sudah ada 2 orang. Sejauh ini nggak ada KIPI. Prosesnya sama kagak vaksin haji meningitis. 1 vial 0.5 m.
Screening nggak jauh berbeda. Ditekankan di meja 2. Riwayat hipertensi, diabetes, pakai imunosupresan kayak kemoterapi,”pungkasnya.
Sementara itu, salah satu dokter yang menjalani vaksin yaitu Bambang Priyambodo Guru Besar Kedokteran FK Unair, Dokter Orthopedi berumur 72 tahun, mengatakan ingin mendapatkan vaksin sejak lama.
“Saya pengen dari lama. Vaksin bukan segalanya. Umroh selaku vaksin tapi tetap kena flu disana. Meski divaksin, harus tetap menjaga diri. Proteksi harus. Tadi nggak kerasa sakit. Orang kerasa sakit kan macam-macam,” ujarnya.
Hal sama diungkapkan oleh Dr Leonita Anni Patologi, mengatakan senang saat diberikan suntik vaksin dan tidak merasakan sakit.
“Harapannya nanti Covid-19 segera berakhir. Bisa kembali seperti semula. Persiapan diri nggak ada memang saya sudah ada vaksinasi ikut. Soalnya dulu dibatasi sampai 59. Setelah bisa saya ikut karena nggak ada komorbid,” pungkasnya. (Ard)