JOMBANG (Kedirilenteratoday) - Sebagian pengungsi warga Desa Kedunggabus, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang mendirikan tenda darurat di tanggul sungai. Mereka melawan bahaya karena tempat pengungsian di Balai Desa Bandar Kedungmulyo dan Gedung SDN 1 dan 2 sudah terlalu penuh dan jauh dari rumah.
Warga yang mengungsi di tanggul sungai tersebut, membangun tenda darurat yang lebih dekat dengan rumah mereka. Warga berharap, bisa terus menunggu dan melakukan pengecekan keadaan rumah mereka, serta hewan ternaknya.
Koordinator Operasional Lapangan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran BPBD Kabupaten Jombang, Peppy menjelaskan, BPBD sudah berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan suplai makanan dan kebutuhan pokok warga yang mengungsi di tenda darurat.
Selain di Desa Bandar Kedungmulyo, tenda darurat juga didirikan warga di Desa Brangkal. Saat ini, BPBD Kabupaten Jombang juga sedang mengusahakan distribusi air bersih dengan menggeserkan tandon-tandon air ke lokasi pengungsian.
Sementara, berdasarkan pemantauan dari BPBD, untuk kondisi kesehatan para pengungsi yang ada di shelter pengungsian sebagian mulai menurun. Sehingga, hari ini ada pengecekan kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk para pengungsi.
Peppy menambahkan kondisi banjir di beberapa desa sudah mulai surut. Tetapi genangan air masih berkisar 15 – 20 cm, sehingga masyarakat belum bisa kembali ke rumah masing-masing. Masih ada total 8.200 warga Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang harus mengungsi. Sedangkan wilayah yang sampai saat ini masih tergenang air Desa Pucangsimo, Bandar Kedungmulyo, Brangkal, dan sebagian Desa Gondang Manis. (gos)
.jpg)
.jpg)
