
SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan tidak akan mengambil opsi lockdown setelah berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penyataan tersebut terlontar saat rapat dengan 17 Kabupaten/Kota yang menerapkan PPKM, Kamis (4/2/2021) malam.
Meski memastikan tidak akan memberlakukan lockdown, namun akan tetap memberlakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan. Khususnya untuk kawasan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti pasar tradisional.
"Selain itu juga akan melakukan penguatan kampung tangguh, artinya bagaimana mobilitas masyarakat bisa diketati di lini paling bawah,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).
Rencananya, Khofifah bersama Forkopimda Jatim akan melakukan monitoring kampung tangguh ke Madiun, Trenggalek, dan Blitar pada Minggu (7/2/2021) besok.
Terkait dengan penindakan terhadap para pelanggar protokol kesehatan, Khofifah menandaskan bahwa sejak tanggal 11 Januari -3 Februari, TNI dan Polri sudah melakukan teguran kepada 2 juta lebih pelanggar protokol kesehatan.
“Ini artinya selama ini operasi yustisi relatif bisa memberikan pengawalan terhadap disiplin protokol kesehatan di Jatim,” katanya.
Khofifah juga membeberkan bahwa sebelum PPKM Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jatim sempat 80 %, namun saat ini 54 % untuk isolasi biasa. Menurutnya jika standar World Heath Organization (WHO) standar BOR 60 %, artinya saat ini sudah di bawah standar.
Dia menandaskan bahwa saat ini yang mendapatkan perhatian lebih adalah Kota dan Kabupaten Madiun. Sedangkan untuk daerah lain relatif terus melandai.
"Kenapa Kota dan Kabupaten Madiun tingkat positif Covid-19 sangat tinggi, karena kebudayaan daerah ini lebih dekat dengan Mataraman. Banyak masyarakat Jawa Tengah yang berkunjung ke Madiun," katanya.
Menurutnya suasana kota kota madiun yang sangat friendly sehingga membuat banyak orang yang kerasan berkunjung. "Saya sampaikan kepada Wali Kota jangan sampai menjadi epicentrum baru. Salah satu upaya yang kita lakukan adalah meresmikan rumah sakit Joglo Dungus, harapannya penanganannya bisa lebih dekat dan lebih cepat,” pungkasnya.(ufi)