
BLITAR (Lenteratoday) - Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Rini Syarifah (Mak Rini) dan Rahmat Santoso (Makdhe Rahmat), resmi ditetapkan KPU Kabupaten Blitar sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih periode 2021-2024, Sabtu (23/1/2021). Mak Rini dan Makdhe Rahmat juga menyiapkan konsep baru, menangani pandemi Covid-19 di Kabupaten Blitar.
Melalui Rapat Pleno Terbuka KPU Kabupaten Blitar menetapkan Bupati dan Wakil Bupati Blitar Terpilih Periode 2021-2024, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat undangan terbatas dan dihadiri Forkopimda.
Pasangan petahana Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo tidak hadir pada acara ini. Demikian juga Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito juga tidak hadir.
Disampaikan Ketua KPU Kabupaten Blitar, Had0so penetapan ini dilakukan setelah tidak ada perselisihan dan tidak ada gugatan hasil Pilbup Blitar 9 Desember 2020 lalu di Mahkamah Konstitusi (MK) RI. "Penetapan ini setelah KPU Kabupaten Blitar mendapatkan surat resmi dari KPU RI, terkait dengan penetapan pemenang Bupati Blitar dan Wakil Bupati Blitar terpilih. KPU Kabupaten Blitar memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti paling lama 5 hari untuk menetapkan di tingkat daerah," kata Hadi, Sabtu (23/1/2021).
Dalam kontestasi politik ini, pasangan Mak Rini dan Makdhe Rahmat yang diberangkatkan PKB, PAN dan PKS berhasil memperoleh 365.365 (58,84%) suara, mengalahkan petahana Rijanto dan Marhenis yang diusung PDIP, PPP, Nasdem, Demokrat, Golkar dan Gerindra mendapatkan dukungan 255.604 (41,16%) suara.
Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Blitar Terpilih Mak Rini mengatakan setelah ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blitar Terpilih periode 2021-2024, tidak ada lagi pasangan nol satu dan nol dua. Saatnya semua masyarakat bersatu, untuk membangun Kabupaten Blitar dan yang ada sekarang Sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia," ujar Mak Rini.
Lebih lanjut Bupati Blitar perempuan pertama ini menuturkan setelah nanti dilantik Pebruari 2021, bersama Makdhe Rahmat berkomitmen untuk membangun Kabupaten Blitar lebih baik. "Terutama mengatasi pandemi Covid-19 bersama-sama, karena pandemi tidak hanya menjadi persoalan Kabupaten Blitar, namun bangsa Indonesia dan seluruh dunia," tutur perempuan yang kini menjabat Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur ini.
Hal ini diperkuat dengan penjelasan Wabup Blitar Terpilih, Makdhe Rahmat bahwa untuk menangani pandemi Covid-19 akan disiapkan konsep baru, dengan memakai cara yang diterapkan RSUD dr Iskak Tulungagung "Tim Covid-19 dari dr. Iskak Tulungagung sudah memaparkan konsep yang akan diterapkan di Kabupaten Blitar, mulai dari penggunaan aplikasi, Test PCR yang cepat, penanganan pasien sampai tempat isolasi," jelasnya.
Saat ini yang terjadi adalah lambatnya Test PCR, sehingga terjadi penumpukan pasien yang menunggu hasil tes dan berpotensi menularkan ke lainnya. "Ini yang harus dirubah, Test PCR harus cepat dalam hitungan jam kalau bisa 1 jam selesai. Sehingga yang positif bisa segera ditangani, dilakukan isolasi agar tidak menularkan pada keluarga atau orang lain," papar pria yang sebelumnya berprofesi pengacara ini.
Bahkan persiapan konsep baru tersebut sudah tahap finalisasi, yaitu menyiapkan anggaran, reagen dan menentukan warga tidak mampu yang akan mendapat layanan Test PCR gratis. "Hitungan sementara untuk mengendalikan kasus Covid-19 selama 6 bulan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 26 miliar, karena RSUD dr Iskak Tulunggagung mampu mengendalikan Covid-19 dengan bagus itu yang akan diterapkan dan disesuaikan dengan kondisi di Kabupaten Blitar," bebernya.(ais)