02 May 2025

Get In Touch

Kota Surabaya telah Terima 15.000 Vaksin Tahap Pertama

Proses penditribusian vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Ke UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan di Jl Rungkut Puskesmas, Rabu (13/1/3021).
Proses penditribusian vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Ke UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan di Jl Rungkut Puskesmas, Rabu (13/1/3021).

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan telah menerima pendistribusian vaksin tahap pertama sebanyak delapan box di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jl Rungkut Puskesmas, Rabu (13/1/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan bahwa dalam satu box vaksin terdapat 1.900, sehingga total keseluruhan mencapai 15.200 vaksin. “Penyimpanan vaksin di coldroom dengan suhu 2-8 derajat celcius,” ujar Fenny sapaan akrabnya.

Untuk tahapan dan teknis vaksin, Febria mengatakan sudah mendaftarkan 1 juta warga. Data tersebut sesuai Dispenduk. Ia menekankan kembali bahwa pada tahap pertama yang menerima petugas kesehatan.

"Nakes dan tenaga kesehatan yang bekerja di RIK. 33.023 tahap pertama untuk nakes. Untuk hari Jumat sendiri, akan ada 10 orang," paparnya.

Sepuluh orang tersebut, lanjut sosok yang akrab disebut Feny ini, adalah Forkopimda Surabaya. Di antaranya adalah Plt Wali Kota Surabaya, Forkopimda, Kajari Perak, dan Polrestabes Surabaya.

"Setelah Forkopimda, baru tenaga kesehatan. Nanti mereka akan mendapatkan SMS dari pusat untuk registrasi ulang. Di dalam registrasi itu, nakes bisa memilih tempat vaksin dan jam berapa menerima," jelasnya.

Terkait kebiajkan Dinkes atas dokter berdomisili non Surabaya namun kerja di Surabaya, Feny menegaskan bahwa mereka akan tetap masuk dalam daftar penerima. "Dihitungnya berdasarkan tempat kerja," ujarnya.

Lebih lanjut, Fenny mengatakan untuk mekanisme vaksin kepada nakes bahwa rumah sakit sudah meng-entry ke aplikasi yang telah disiapkan oleh pusat. Berdasarkan data tersebut nakes akan mendapat SMS untuk registrasi ulang guna mendapatkan vaksinasi.

“Kemudian nakes akan melakukan registrasi. Pada saat resgistrasi ulang itu akan ditanya penyakit komorbid apa yang ada pada nakes tersebut,” jelasnya.

Jika nakes punya penyakit komorbid seperti hipertensi, diabet, kanker, akan mendapat balasan dari sistem sehingga tidak dilakukan vaksinasi.

“Nanti mereka yang sudah lolos itu, mereka juga memilih mau divaksin di mana, di rumah sakit a, rumah sakit b atau di puskesmas. Nah nanti sistem akan meneruskan ke puskesmas tersebut,” ujarnya.

Setelah para nakes datang ke salah satu tempat vaksin sesuai pilihan kemudian menunjukan sms. Selah itu akan ada screening lagi guna memastikan memiliki komorbid atau tidak.

“Dari situ lah dilakukan screening ulang lagi, baru kalau lolos bisa ke meja tiga. Meja tiga itu langsung vaksin, baru meja empat untuk pencacatan laporan.Jadi intinya semua pendaftaran itu melalui SMS blass. Pendaftaran melalui aplikasi kemudian akan mendapatkan SMS,”pungkasnya.

Sebagai informasi Kota Surabaya menerima 33.420. Untuk kekurangan vaksin yang belum diterima akan kembali didistribusikan tanggal 22 Januari mendatang. (Ard)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.