
BLITAR (Lenteratoday) - Adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Blitar, dalam seminggu terakhir yang mencapai 130 orang. Membuat pihak Pemkot Blitar menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan tambahan 102 bed (tempat tidur) untuk isolasi suspect dan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Tambahan kasus positif Covid-19 di Kota Blitar tersebut terjadi sepekan terakhir, sejak Senin (21/12/2020) lalu hingga puncaknya Sabtu (26/12/2020) kemarin bertambah sebanyak 51 kasus dalam sehari.
Sehingga Pemkot Blitar melalui Satgas Covid-19, menyiapkan tambahan 102 bed yang tersebar di beberapa lokasi untuk merawat pasien suspect dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Di antaranya srama mahasiswa Poltekes di Jl. Dr Soetomo 80 bed untuk rumah isolasi (rumis) OTG, kemudian di Puskesmas Kepanjen Kidul yang kini dijadikan rumah sakit penyangga di Jl. Ciliwung disiapkan 12 bed dan 2 Tenda Darurat depan IGD RSUD Mardi Waluyo ada 10 bed di Jl. Kalimantan, Kota Blitar.
"Untuk pasien suspect, yang datang membawa hasil rapid reaktif atau menunggu hasil swab. Karena rumah sakit tidak boleh menolak pasien," ujar Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo.
Lebih lanjut dijelaskan Hakim untuk 10 bed pada 2 tenda darurat di depan IGD RSUD Mardi Waluyo, pengelolaanya diserahkan pada pihak rumah sakit.
"Sedangkan 12 bed untuk pasien suspect di Puskesmas Kepanjen Kidul ada di bagian belakang, yang depan tetap untuk pelayanan umum. Seluruh fasilitas tambahan ini, sudah mulai bisa digunakan sejak Sabtu (26/12/2020) kemarin," jelas pria yang juga menjabat Kepala Bakesbangpol dan BPD Kota Blitar ini.
Hingga saat diungkapkan Hakim, untuk perawatan pasien supect maupun positif Covid-19 total disediakan 57 bed. Yaitu 35 bed di ruang isolasi bertekanan rendah di rumah sakit rujukan RSUD Mardi Waluyo, 10 bed di 2 tenda darurat depan IGD dan 12 bed di Puskesmas Kepanjen Kidul.
"Semoga bisa mencukupi, tidak sampai harus dirujuk ke luar daerah," ungkapnya.
Selain menyiapkan bed tambahan, Pemkot Blitar juga masif melakukan penyemprotan desinfektan (desinfaksi) seluruh ruas jalan dan perkampungan di wilayah Kota Blitar sejak Jumat(25/12/2020). Dengan mengggunakan mobil tangki PMI dan pickup, petugas dan relawan berkeliling melakukan penyemprotan menyeluruh.
Bahkan untuk mencegah lonjakan pasca libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Walikota Blitar Santoso mengaku tidak mau kecolongan akan menutup seluruh destinasi wisata yang ada di Kota Blitar. "Saya tidak mau kecolongan, untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 seluruh tempat wisata pada 1-4 Januari 2014 ditutup sementara," kata Santoso.
Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi luberan wisatawan dari luar daerah, karena destinasi wisata daerah lain sekitarnya juga ditutup.
"Maka destinasi wisata yang biasanya ramai pengunjung seperti Makam Bung Karno, Istana Gebang dan lainnya sementara ditutup sampai usai liburan tahun baru. Agar tidak menjadi kluster baru di Kota Blitar," tegasnya.
Santoso menambahkan, pihaknya kembali mengingatkan agar seluruh warga Kota Blitar, tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19 dengan 3M memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan imbuhnya.
Sementara itu, sesuai Data Situasi Covid-19 terakhir per Sabtu(26/12/2020) yang dirilis Dinkes Kota Blitar, tercatat konfirmasi positif komulatif mencapai 604 kasus. Dinyatakan sembuh komulatif 450, serta meninggal konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 31 orang. (ais)