16 April 2025

Get In Touch

Kasus Covid-19 di Jatim Terus Meningkat, Gubernur Tambah 18 RS Rujukan

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kesiapan RS Darurat Lapangan di Malang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kesiapan RS Darurat Lapangan di Malang.

SURABAYA (Lenteratoday) – Peningkatan kasus Covid-19 secara nasional termasuk di Jawa Timur terus mengalami penambahan yang cukup signifikan. Per hari ini, Jumat (25/12/2020) terjadi penambahan kasus baru di Jawa Timur mencapai 822 orang. Sedangkan pasien yang meninggal mencapai 78 orang.

Dengan demikian, jumlah kasus konfirmasi di Jawa Timur mencapai 79.207 dengan total kasus aktif yang masih menjalani perawatan sebanyak 6.002  pasien. Sedangkan orang yang meninggal secara keseluruhan mencapai 5.477 orang atau setara dengan 6,91%. Meski demikian, angka kasus aktif ini masih lebih rendah dari kasus aktif di Jawa Barat yang mencapai 12.470 pasien. Kemudian DKI Jakarta mencapai 14.572  pasien, dan Jawa Tengah sebanyak 22.006 pasien.

Adanya kenaikan kasus ini mengakibatkan BOR Rumah sakit di Jawa Timur mengalami peningkatan. Sebelumnya 35-45% di Bulan Oktober menjadi 60-70% di Bulan Desember. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Gugus Tugas Kuratif Covid-19 dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya meningkatkan kapasitas bed isolasi.

Upaya penambahan ini dengan menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru dan RS Darurat di Surabaya, Malang, dan Jember. Harapan dengan adanya penambahan RS ini akan mampu merelaksasi beban RS di Jawa Timur.

"Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS Rujukan Covid-19 baru di Jawa Timur. Penambahan ini guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat," terang Khofifah.

Dengan adanya penambahan RS tersebut, lanjut Khofifah, maka jumlah RS Rujukan Covid-19 di Jawa Timur menjadi 145 RS. Angka ini lebih dari 3x lipat jumlah RS Rujukan Covid-19 di Bulan Maret yang hanya ada  44 RS rujukan.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa kapasitas dalam 145 RS Rujukan Covid-19 ini terdapat isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed  isolasi biasa sebanyak 2.966 bed dan pengembangan 753 bed.

Sementara itu, untuk mengatasi kasus Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, Khofifah juga mempersiapkan format RS Darurat Lapangan yang telah terbukti sangat efektif menangani ribuan Covid-19 dengan nol angka kematian.

Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard menjadi tempat RS Darurat Lapangan di Malang. Sedangkan untuk di Jember, Pemprov Jatim menyiapkan RS Paru Jember sebagai RS khusus melayani pasien Covid-19.

Dengan demikian, ada total tambahan bed di RS Darurat mencapai 555 bed. Yakni 150 di RS Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard dan 99 bed di RS Paru Jember. Dengan demikian, maka jumlah bed isolasi di Jawa Timur mencapai 7.001 bed baik di RS Darurat Lapangan maupun di RS Rujukan Covid-19.

Meskipun kapasitas bed isolasi di RS Rujukan telah ditambah, Khofifah berharap supaya masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan protokol kesehatan yang ketat terbukti sangat efektif di Jawa Timur sebelumnya

"Saya menghimbau kepada masyarakat Jawa Timur untuk memperketat protokol kesehatan. Meski kapasitas rumah sakit kita cukupi, namun saya berharap dengan mematuhi protokol kesehatan yang baik, masyarakat tidak tertular Covid-19 sehingga tidak perlu sampai masuk rumah sakit," tutup Khofifah.(ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.