Buntut Intimidasi Wabup Kiai Muqit, Ribuan Warga-Santri Demo Tuntut Kajari & Bupati Faida Minta Maaf

JEMBER (Lenteratoday)- Ribuan warga dan santri unjuk rasa ke Kantor Pemkab Jember buntut dari kejadian intimidasi yang dialami Wabup Jember Kiai Muqit terkait penyesuaian KSOTK sesuai arahan Mendagri. Massa menuntut agar Bupati Faida dan Kajari Jember minta maaf.
Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief, didampingi Dandim 0824 Jember Letkol. Inf. La Ode M. Nurdin, Sekda Ir. Mirfano dan perwakilan dari Polres Jember, Selasa (22/12/2020) menemui peserta aksi demo Aliansi Masyarakat Bela Kiai . "Percayakan kepada kami, Insya Allah dalam waktu dekat persoalan ini sudah selesai, karena saat ini penyebaran virus corona masih menghantui. Saya minta kepada saudara-saudata untuk membubarkan diri dan pulang. Tidak usah melanjutkan aksi ini ke Kejaksaan. Kajari sudah minta maaf meskipun tidak bersalah, saya juga sudah memaafkan semua," ujar Wabup Kiai Muqit. Sayangnya Bupati Faida diketahui belum minta maaf, baik secara tidak lagsung maupun langsung.
Kepada massa yang mendukungnya, Wabup Kiai Muqit yang juga pengasuh Ponpes Al Falah Silo ini menyampaikan, persoalan di Pemkab Jember akan selesai dalam waktu dekat. Wabup Kiai Muqit juga menyampaikan apresiasi kepada Kejaksaan Negeri Jember, konsultasi yang di lakukan oleh dirinya bersama Bupati dan beberapa pejabat menemui titik terang, Sebab pihak Kejaksaan sudah menyarankan kepada Bupati untuk konsultasi dengan surat ke Kemendagri.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kajari Jember Bapak Prima, sekali lagi, tolong dicatat, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kajari, atas saran yang sudah diberikan kepada Pemkab Jember. Dalam hal ini Bupati untuk melakukan konsultasi kepada Mendagri," tegasnya.
Wabup Kiai Muqit juga meyakinkan massa kalau dirinya juga dibantu oleh Kapolres yang telah kontak dengan Kapolda, Dandim yang kontak dengan Pangdam, hingga mantan Kapolres Jember yang kini menjadi ajudan Wapres RI KH Ma'ruf.
Sementara Jumadi Made selaku koordinator aksi menyampaikan, dirinya tetap akan melanjutkan aksinya, selama belum ada permintaan maaf dari Bupati Jember, Faida kepada Kiai Muqit. "Mohon maaf pak kiai, bapak boleh memaafkan mereka yang sudah mendzolimi pak kiai. Tapi kami tetap akan aksi, kecuali ada permintaan maaf dari Bupati Faida, kalau bupati tidak bisa hadir disini, cukup lewat telepon, dan menyatakan minta maaf. Maka kami akan membubarkan diri, betul tidak saudara saudara?" Ujar Jumadi melalui pengeras suara.
Aksi massa masih berlanjut di depan Pemkab Jember dan diagendakan juga akan digelar di depan Kejaksaan Negeri Jember dan akan berakhir di Gedung DPRD Jember hingga Kajari mencopot Kasi Datun serta Bupati mau minta maaf. (mok)