
Surabaya - Anggaran penanganan Orang Dengan Gangguang Jiwa (ODGJ) di LingkunganPondok Sosial (Liponsos) Keputih pada 2020 jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahunsebelumnya. Kepala UPTD Liponsos Keputih, Sugianto, anggaran yang diberikanhanya Rp 19 miliar, padahal tahun sebelumnya mencapai Rp 23 miliar.
“Tahun ini sebanyak 600 ODGJ sudah dipulangkanke daerah masing-masing. Itulah mengapa alokasi anggaran tahun ini turundibanding tahun sebelumnya,” kata Sugianto saat di temui di kantornya, Rabu(11/12)
Sebenarnya kucuran dana yang mencakupkebutuhan operasioanal seperti obat, makan, pembelian pakaian ODGJ sertapembayaran tenaga kontrak sudah lebih dari cukup. Meskipun nantinya sepanjangtahun 2020 mendatang penguhuni ODGJ bisa berkurang atau bertambah.
Untuk saat ini penghuni liponsos mencapai 1.100 ODGJ. Angkaini diharapkan terus menurun, sebab hampir setiap bulan Liponsos memulangkansekitar 60 ODGJ ke wilayah asal, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,dan luar pulau. “Pagi ini kami memulangkan 30 ODGJ, dan mengirim 15 ODGJ ke Panti KaryaSidoarjo,” jelasSugianto.
Pengobatan secara rutin terhadap ODGJ sudahdilakukan oleh Pemkot Surabaya. Pengobatan itu meliputi rawat jalan atau rawatinap di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur dan RSJ Lawang. Setelah dirawat di rumahsakit, nantinya ODGJ akan dikembalikan ke Liponsos Keputih selama satu bulan,sebelum dipulangkan atau dipertemukan ke keluarganya. Biasanya pemulangan inikarena ODGJ sembuh dari segi sosial, yang ditandai dengan mengatahui nama danalamat rumahnya.
“Rehabiltas secara rutin ke RSJ Menur yangrawat jalan 35-40 pasien, dan rawat inap 57. Sedangkan di Lawang terdapat 88pasien sampai bulan Desember ini,” kata dia
Sugianto juga mengungkapkan saat mengembalikanODGJ kepada keluarga, ada beberapa keluarga yang tidak menerimanya.Alternatifnya adalah melakukan koordianasi dengan pemerintah provinsi maupunpemerintah daerah setempat untuk penyerahannya.
Jika tidak diterima keluarga, mantan ODGJ akandikirim ke Panti Karya Sidoarjo atau Pasuruan. Nantinya ODGJ yang sudah sembuhini akan dilatih membuat sebuah karya atau usaha. “Perlu pembekalan atausemacam pelatihan,” katanya.
Ia juga menyampaikan rata-rata ODGJ dari luarSurabaya yang ditemukan Satpol PP merupakan warga yang tengah mencari kerja.
Faktor yang mempengaruhi seseorang mengalamigangguan jiwa adalah banyaklah masalah dan ada tekanan. Sehingga ketika diantarkanke Liponsos Keputih Surabaya, mereka tidak mengetahui nama, alamat, dantujuannya ke Kota Surabaya. (ard)