JEMBER (Lenteratoday) - Menyelamatkan bumi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mengurangi pencemaran air dan tanah oleh limbah minyak goreng atau jelantah.
Sering kali jelantah berakhir dibuang di halaman belakang rumah atau sungai. Padahal pembuangan limbah sembarangan sangat berbahaya bagi kelangsungan ekosistem. Tetapi jika diolah dengan benar, jelantah bisa menjadi produk yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis.
Generasi Baru Indonesia (GenBI) Jember melalui program kerja GenBI Peduli Sampah (GPS) melakukan kegiatan mengolah limbah menjadi barang yang layak pakai. Berkolaborasi dengan Zero Waste Jember, mengadakan kegiatan workshop pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah di Jl. Sumatra No. 130, Kec. Sumbersari, Jember.
Workshop menghadirkan Vrita Windawati sebagai pemateri yang ahli di bidang pengolahan jelantah menjadi sabun, sekaligus perwakilan Zero Waste Jember.
Team Leader GenBI Peduli Sampah, Mohammad Nazar Rofiqi mengungkapkan bahwa minyak jelantah menjadi salah satu limbah berbahaya yang sampai saat ini masyarakat secara umum masih tidak banyak mengetahuinya. Jadi, untuk menjaga kelestarian dan kenyamanan lingkungan dapat dilakukan dengan pengelolaan minyak jelantah salah satunya dengan mengubahnya menjadi sabun.
"Selain itu, kebersihan merupakan hal yang sangat diperhatikan di masa pandemi. Jadi, saat ini sabun merupakan salah satu tools yang penting untuk dimiliki", imbuh Nazar, Selasa (24/11/2020).
Nazar menambahkan, bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara bertanggung jawab atas sampah pribadi serta melatih kreativitas dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain".
Vrita Windawati sebagai pemateri pada workshop pengolahan jelantah menjadi sabun, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari kaum millenial untuk menangani sampah limbah di sekitar kita.
"Setelah kegiatan ini selesai, saya harap para peserta dapat berbagi ilmu mengenai pengolahan minyak jelantah kepada masyarakat, agar tidak ada lagi minyak jelantah yang hanya dibuang ke selokan, sungai, dan tanah begitu saja," tutup Vrita.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan dan mengolah limbah minyak jelantah agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem, serta memberikan pengetahuan kepada anggota GenBI dan masyarakat, khususnya peserta workshop untuk berinovasi dalam mengolah limbah minyak jelantah agar bernilai ekonomis, yakni salah satunya mengubah minyak jelantah menjadi sabun. (mok)
.jpg)
.jpg)
