19 April 2025

Get In Touch

Nuansa Baru Dhoho Street Fashion 2020 di Era Pandemi

Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida yang akan tampil pada Dhoho Street Fashion saat melihat produksi kain tenun ikat Kota Kediri.
Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida yang akan tampil pada Dhoho Street Fashion saat melihat produksi kain tenun ikat Kota Kediri.


KEDIRI (Lenteratoday) - The 6Th Dhoho Street Fashion (DSF=Pagelaran Busana Dhoho ke-6) berlangsung berbeda. Sebab, pagelaran tahun ini tanpa penonton karena pandemi Covid-19. Tapi, masyakat masih tetap bisa dinikmati melalui siaran live di channel Youtube Kediri Tourism TV.

DSF adalah agenda tahunan Pemkot Kediri yang dilaksanakan oleh Dekranasda Kota Kediri. Tahun ini diselenggarakan dalam suasana pandemi, namun semangat dan roda ekonomi harus berputar, khususnya bagi UMKM.

Tahun ini, DSF engambil tema Energy of Kilisuci akan digelar di Selomangleng, 22 November 2020 mulai pukul 08.00 WIB.

“Pagelaran busana ini bertujuan mempromosikan tenun ikat kediri ke pasar yang lebih luas dan juga memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri menampilkan tenun ikat kediri,” kata Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri, Sabtu (21/11/2020).

Mengangkat tema Energy of Kilisuci, energi seorang perempuan yang rela menjadi pertapa di Gua Selomangleng untuk melindungi Kediri dari marabahaya. Energi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat dan roda ekonomi UMKM Kota Kediri.

Pada saat pandemi, omzet pengusaha tenun ikat kediri dan juga lini usaha yang mengikuti, misalnya penjahit busana tutut turun drastis. Maka, segala upaya untuk kembali mempromosikan harus dilaksanakan dengan tetap menegakkan protokol kesehatan.

Selain itu, penyesuaikan menyelenggarakan acara pada saat pandemi dilakukan oleh DSF yaitu dengan tidak mengundang masyarakat sebagaimana tahun-tahun berikutnya. Acara yang digelar di Selomangleng, 22 November 2020 mulai pukul 08.00 WIB ini disiarkan live melalui channel Youtube Kediri Tourism TV. Meski tidak hadir, masyarakat masih bisa menyaksikannya tanpa menimbulkan kerumunan.

DSF kali ini menampilkan karya desainer tamu Priyo Oktaviano, Era Soekamto, dan Samira M. Bafagih. Selain itu juga menghadirkan desainer kebanggaan Kota Kediri yaitu SMK N 3 Kediri, Luxe Caesar Boutique, Azzkasim, dan Numansa Batik Dermo.

Selain itu, acara ini akan dihadiri Gubernur Jawa Timur Kofifah Endar Parawangsa, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin, dan menampilkan Putri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida. Selain itu juga menampilkan hiburan dari CK Dance. Fashion Show ini akan dipandu Lima sebagai show director dengan tata musik Nugie Wilis.

“Berbeda dengan tahun lalu yang menampilkan koleksi lebih muda dengan warna-warna neon, kali ini saya menghadirkan koleksi untuk wanita yang elegan, emasipasi wanita kekinian yang aktif di segala bidang profesi (wanita karier),” kata Priyo Oktaviano yang menampilkan koleksi 12 outfits dalam koleksi Awakening of Kilisuci.

Sementara, menurut Desty Rachmaning Caesar, desainer Kota Kediri, menerjemahkan tema Energy of Kilisuci, dengan membuat koleksi yang memberi kesan enerjik berupa rompi (outer) untuk wanita dan pria dengan palet warna oranye. “Rompi ini bisa dipadupadankan dengan tenun atau dengan busana lain,” ujar pemilik brand Luxe Caesar Boutique yang akan menampilkan 2 outfits karyanya.

Upaya untuk membangkitkan tenun ikat kediri sudah dilakukan Pemkot Kediri melalui Disperindagin dan Dinkop Kota Kediri dengan cara memesan ribuan masker berbahan tenun ikat. Upaya ini diikuti oleh OPD, BUMN, dan juga perusahaan swasta di Kota Kediri.

“Saya mendukung segala upaya untuk membangkitkan sektor UMKM dan sektor kreatif, juga kreativitas anak-anak muda Kota Kediri. Sektor tersebut merupakan sektor padat karya yang menggerakkan perekonomian Kota Kediri,” kata Abdullah Abu Bakar, Wali Kota Kediri.(gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.