13 April 2025

Get In Touch

YDSF Pamerkan 30 Karikatur Kartun Terbaik Karya Anak Bangsa

YDSF Pamerkan 30 Karikatur Kartun Terbaik Karya Anak Bangsa

Surabaya - Melengkapi rangkaianperingatan Hari Anak se-dunia, Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya danKomunitas Kartun Indonesia (Kartunesia) menggelar Pameran Kartun Opini di GaleriPrabangkara, Jalan Genteng Kali 85, Surabaya, Jawa Timur.

Sebelumnya, sejakakhir Oktober 2019 lalu, YDSF dan Kartunesia menggelar Kontes Kartun Opini‘Anak Indonesia: Generasi Kreatif dan Optimis’. Karya yang dipamerkan adalahkartun-kartun terbaik yang dikirim peserta dari seluruh Indonesia. Ada yangdari Denpasar, Medan, Jambi, Yogyakarta, Semarang, dan dari kota-kota di JawaTimur.

Setelah melewatiproses penilaian yang cukup ketat, juri akhirnya bersepakat untuk memenangkanlima kartunis dengan karya terbaik. Masing-masing, Juara 1, Joko Luwarso dariJakarta Selatan, dan Juara 2, Agus Harsanta, dari Denpasar. Sementara JuaraHarapan untuk tiga pemenang masing-masing Agus Widodo, warga Kendal, JawaTengah, Dien Yodha, warga Banyumas, Jawa Tengah, dan Wahyu Siswanto, wargaLumajang, Jawa Timur. "Mewakili YDSF, saya mengucapkan terima kasih danapresiasi istimewa untuk kawan-kawan kartunis Indonesia," kata Anam,ketika ditemui di lokasi.

Melengkapi pernyataanini, Hendro D. Laksono, pendiri Komunitas Kartunesia mengatakan, hingga batasterakhir pengiriman (24/11), tak kurang dari 90 karya telah diterima olehpanitia. Untuk pelaksanaan tahun ini, kata Hendro, kontes masih didominasikarya-karya kartunis senior tanah air. Sebagian peserta bahkan dikenal sebagaikartunis yang sudah pernah menjuarai berbagai kontes baik nasional maupuninternasional.

“Tapi tahun ininama-nama baru juga muncul. Gaya kartunnya beberapa menggunakan tradisi kartunJepang atau manga. Tentu ini jadi sesuatu hal yang menarik. Karena regenerasikartunis secara alamiah terus berjalan,” jelasnya.

Di sisi lain, gayakartun editorial klasik seperti yang banyak muncul di media massa juga terjaga.Bahkan diperkaya dengan sentuhan simbol kearifan lokal di beberapa karya. "Iniditandai dengan penggunaan simbol sarung, kopiah, kardus bekas, hingga kudalumping, yang cita rasanya sangat khas Indonesia,” jelasnya. (sur)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.