13 April 2025

Get In Touch

Bocoran Bahagia Dari Bill Gates

Bocoran Bahagia Dari Bill Gates

Ada pengakuan jujur. Dari salah seorang kaya di dunia, Bill Gates. Dalam sebuah sesi tanya jawab dia ditanya, apa rahasia pendiri Microsoft itu agar bisa tetap bahagia?

Jawabannya: bukan uang. Padahal Bill Gates memiliki kekayaan bernilai 110 miliar dolar atau setara Rp 1.540 triliun (1US$=Rp 14.000). Tentu saja jawaban Gates itu mengejutkan.

Gates mengatakan yang membuatnya bahagia adalah ketika anak-anaknya menjadi baik. Mereka berperilaku baik saja, maka itu sudah sangat istimewa baginya sebagai orang tua.

Gates dan Melinda Gates diketahui memiliki tiga anak yakni Jennifer 23 tahun, Rory 20 tahun dan Phoebe 17 tahun. Menurut Gates kehadiran anak-anaknya tersebut telah membuatnya rendah hati.

"Jika saya kembali ke rumah dan saya tampak seperti orang sombong, tapi kehadiran mereka mengikis kesombongan saya itu," katanya seperti dikutip CNBC, pekan lalu.

Gate punya hubungan dekat dengan anak-anaknya. Dia juga tetap rajin berolahraga untuk meningkatkan kehahagiannya.

Olahraga favorit Gates adalah tenis. Gates juga memiliki "ruang trampolin" di dalam rumahnya. Kata Gates, sepertinya agak berlebihan tetapi anak-anak Gates suka menggunakannya untuk menghilangkan energi berlebih mereka.

Rasanya, semua mahluk manusia sependapat. Tujuan hidup manusia di muka bumi adalah mencapaui kebahagiaan. Meski kebahagiaan bisa dipahami dalam berbagai bentuknya. Sepakat pada sifatnya. Ada yang melihatnya bersifat psikologis. Ada yang intelektual. Ada yang spiritual.

Kebahagiaan menjadikan manusia bukan hanya bergairah, bersemangat, dan menikmati hidupnya saja. Melainkan juga bisa menebarkan ketenteraman, kedamaian, kepenuhan makna, dan kepuasan yang tak menyisakan kekosongan.

Di lain pihak, penderitaan sama dengan kegelisahan. Kekacauan. Kehampaan makna, dan kekurangan yang menganga.

Perlu dipahami. Kebahagiaan tak sama dengan kenikmatan sesaat tanpa jaminan bahwa kenikmatan itu tak akan segera berganti dengan perasaan hampa. Dengan demikian seolah-olah terasa sebagai sekadar sesuatu yang mengambang. Dangkal di permukaan hidup.

Itu sebabnya, sebagian orang mengidentikkan kebahagiaan dengan kebaikan-kebaikan yang lestari.

Saya menduga. Bill Gates punya penilaian. Kebahagiaan sepenuhnya bersifat spiritual, yang tidak selalu sama dengan hal-hal bersifat keagamaan formal, yakni terkait dengan hati.

Spiritualitas merupakan suatu daya dalam diri manusia. Bukan hanya lebih tinggi dari daya intelektual selebral. Melainkan melewati em,osi dan perasaan yang masih belum lagi mengatasi ketidakstabilannya. Betapa pun terkait dengan hati.

Emosi dan perasaan memiliki semua unsur untuk stabil. Mendatangkan kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan. Tetapi tidak selalu kombinasinya terjadi dalam ukuran yang seimbang.

Selamat menikmati hari Senin. Jangan lupa bahagia! (ABH)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.