13 April 2025

Get In Touch

Hebat, Mahasiswa Buat Metode Atasi Tanah Longsor

Hebat, Mahasiswa Buat Metode Atasi Tanah Longsor

Surabaya - Bermula dari kepeduliannya terhadapkemungkinan bencana tanah longsor yang menimpa masyarakat di suatu daerah,mahasiswa Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)merumuskan metode penanganan tanah longsor.

Para mahasiswa yang terdiri dari Frankstein Arphan,Gregorio Adri Prawira, Darrian Alisantoso bersama seorang mahasiswa dariDepartemen Teknik Fisika ITS, Tita Oxa Anggrea ini menuangkan metode tersebut dalampaper ilmiah yang membahas pentingnyapendekatan geofisika dalam penanggulangan bencana. Melalui lima metodegeofisika yang terintegrasi, tanah longsor yang dialami menjadi lebih mudahuntuk diatasi.

Riset itu berawal dari kasus penurunan ketinggiantanah dan longsung di pembangkit listrik perusahaan Medco Power. Bahkan,setelah dilakukan percobaan untuk ditanggulangi, longsor tak kunjung hentiterjadi. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah mencoba untuk memindahkan jaluraliran air menuju pembangkit sebagai upaya untuk menanggulanginya, namun belummembuahkan hasil.

Frankstein dan timnya ia menawarkan solusi mengatasilongsong dengan mengintegrasikan lima metode geofisika sekaligus, yaitu Very Low Frequency (VLF), Electrical Resistivity Tomography (ERT),Vertical Electrical Sounding (VES),serta Penginderaan Jarak Jauh dan Sondir. “Metode penginderaan jarak jauhdigunakan untuk mendapatkan data topografi dari suatu daerah,” jelasFrankstein.

Data yang diperoleh dari ERT memberikan gambaran duadimensi penampang bawah permukaan. Sedangkan data dari VES, memetakan bawahpermukaan dalam satu dimensi, seperti menunjukkan lubang pengeboran. Integrasidata ERT dan VES akan mewujudkan gambaran tiga dimensi permukaan bawah tanahyang dapat dijadikan acuan mendeteksi lapisan bidang batas. “Hasilnya,menggunakan metode sondir, divalidasi untuk memberikan litologi prediksi hasilpengukuran,” terangnya.

Dikaitkan dengan data real time pengeboran, hasil bor ternyata menunjukkan adanya zonalemah yang diakibatkan oleh kebocoran pipa irigasi. Akibatnya, pada zona lemahtersebut, lapisan mudah untuk tergeser dikarenakan sifat lapisan yang jenuhterhadap air.

Sementara itu, Darrian Alisantoso menambahkan,selain dari kebocoran pipa, setelah melakukan analisis subsurface, ternyata banyak ditemukan mata air yang airnya terusmengalir deras, bahkan ketika musim kemarau panjang. “Hal itu yang kemudianmembuat tim kami menyimpulkan, banyak sedimentasi yang tersaturasi olehkeberadaan air di sana,” ungkapnya.

Dari riset yang telah dilakukan tersebut, perusahaandapat memperoleh acuan bidang batas yang ditemukan untuk diimplementasikandalam menanggulangi potensi terjadinya bencana tanah longsor. Berkat risetkerjasama ini juga, tiga paper berhasilditulis sebagai buah karya mahasiswa ITS yang sampai di kancah internasional dalamajang 7th AUN/SEED-Net RegionalConference on Natural Disaster 2019 di Malaysia, pada 25 – 26 Novemberlalu.

Kesemua papertersebut, membahas tentang metode geofisika yang dapat memetakan struktur bawahpermukaan secara tiga dimensi, sehingga diperoleh bentuk bidang longsoran suatudaerah sebagai upaya penanggulangan tanah longsor. Ketiga paper hasil riset ini pun berhasil terpublikasi di IOP ConferenceSeries: Earth and Environmental Science (EES) or ASEAN Engineering Journal(AEJ) yang telah terindeks Scopus. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.