
BANDUNG (Lenteratoday) - Baru-baru ini seekor macan tutul jawa (Panthera Pardus Melas) mati di kawasan Kawah Putih Ciwidey, Kabupaten Bandung. Harimau tersebut mati dengan mengalami luka yang diakibarkan jeratan tali.
Kematian macan tutul ini menjadi perhatian serius Badan Pembina Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (PB FK3I) Jawa Barat. Mereka meminta pelaku penempatan jeratan yang mengakibatkan macan tutul mati dilakukan pengusutan. “Kematian macan tutul disebabkan lemahnya pengawasan wilayah konservasi,” kata Ketua PB FK3I sekaligus Ketua Dewan Daerah Walhi Jawa Barat, Dedi Kurniawan.
Ia mensinyalir Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) sebagai kepanjangan tangan Kemneterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tidak melindungi satwa liar dari konflik dengan manusia. Situasi tersebut, menurut Dedi, menjadi pemicu banyaknya satwa yang mati di wilayah Jawa Barat.
"Rusaknya kawasan hutan yang semakin hari semakin memburuk, serta luasan hutan lindung yang cenderung berkurang akibat eksploitasi manusia, membuat bencana ekologis seperti banjir bandang dan longsor hingga mengancam kepunahan ekosistem kawasan," ujarnya. Menurut catatan BP FK3I Jawa Barat, di kawasan Bandung Selatan sudah empat macan mati dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.(ST1)