
Pasuruan - Menjelang detik akhir pengesahan RAPBD tahun2020, persoalan pelayanan pasien di RSUD Bangil menjadi perhatian khusus.Manajemen RS Pemkab Pasuruan diminta untuk segera berbenah diri dalammemberikan pelayanan kepada masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi,menyebut, banyaknya keluhan pelayanan masyarakat ini harus segeraditindaklanjuti. Sehingga persoalan dan keteledoran yang mengakibatkan pasienmeninggal dunia bisa diantisipasi sejak awal.
“Kami meminta agar RSUD Bangil membuka pengaduan danpelayanan secara online. Ketersediaan kamar rawat inap dan dokter jaga yangbertugas bisa langsung diketahui masyarakat,” kata Andri Wahyudi.
Menurut Andri, aplikasi pelayanan online ini sebenarnyasudah dimiliki RSUD Bangil. Hanya saja fasilitas layanannya masih kuranglengkap dan diperlukan penambahan. Sehingga ketika pasien umum yang akanberobat, tidak perlu lagi berlama-lama di ruang IGD karena alasan ketidaktersediaan kamar rawat inap.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar ada penambahansopir mobil ambulance. Usulan ini merespon keluhan masyarakat yang kerap kaliharus menunggu sopir ambulan untuk antar jemput pasien.
Saat ini jumlah sopir ambulan di 33 Puskesmas sebanyak 42orang, yang terdiri dari 14 PNS dan 28 non PNS. Pada tahun 2020 mendatang akandilakukan penambahan 11 orang sopir ambulance dari non PNS.
“Kami juga telahmengalokasikan anggaran untuk penambahan stok obat-obatan. Anggaran ini sudahdisetujui dalam rapat sinkronisasi RAPBD tahun 2020. Sehingga tidak ada lagialasan depo obat kehabisan stok saat dibutuhkan pasien,” tandasnya. (oen)