Jember - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sejumlah pejabat Pemkab Jember selama dua hari ini. Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan kasus tindak pidana korupsi di Kabupaten Jember era Bupati Faida memimpin.
Kepastian pemeriksaan pejabat ini disampaikan oleh juru bicara KPK Ali Fikri kepada awak media. "Hari ini benar KPK ada kegiatan di Jember menindak lanjuti laporan masyarakat terkait adanya laporan masyarakat,” kata Ali Fikri saat dikonfirmasi media, Selasa (13/10/2020)
Dia menambahkan, KPK akan meminta keterangan beberapa pihak pejabag di lingkungan Pemkab Jember.
Terkait materi dan pihak-pihak yang saat ini menjalani pemeriksaan oleh tim KPK, Ali Fikri mengatakan tidak bisa mengungkapkan. "Karena masih proses penyelidikan maka mengenai materinya saat ini belum kami sampaikan,” katanya.
Namun Ali Fikri berjanji akan mengungkapkan ke publik jika ada perkembangan dalam pemeriksaan. "Nanti akan kami informasikan lebih lanjut perkembangannya,” lanjutnya.
Seperti diketahui publik Jember saat ini banyak dugaan kasus korupsi terjadi di Kota Suwar-suwir, kota sebutan Jember. Kasus yang sempat diperiksa dan diselidiki salah satunya adalah kasus pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang terjadi di Desa Sukowono melalui dinas terkait di Pemkab Jember. Pembangunan 165 unit rumah tersebut dilaporkan bermasalah diduga kuat ada indikasi korupsi.
Sejumlah orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut sempat diperiksa di Gedung Merah Putih, kantor KPK di Jakarta. Mereka yang diperiksa dari Kepala Desa Sukowono Kholifah hingga mantan tim relawan pemenangan Bupati serta penyedia material untuk pembangunan.Ironisnya saat tim KPK datang ke Desa Sukowono untuk melakukan, sejumlah anggota tim mendapat perlakuan kasar dari masyarakat setempat.
Selain kasus RTLH, dikabarkan juga KPK tengah memeriksa sejumlah proyek yang dicurigai ada indikasi mark up anggaran serta proyek bangunan roboh dan mangkrak. (mok)
.jpg)
.jpg)
