13 April 2025

Get In Touch

Hore, Gaji 3.953 Guru Sukwan dan Guru Honorer Dinaikkan Tahun 2020

Hore, Gaji 3.953 Guru Sukwan dan Guru Honorer Dinaikkan Tahun 2020

Pasuruan - Sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian terhadap para guru, DPRD Kabupaten Pasuruan tengah memperjuangkan kenaikan honor para tenaga pendidik tersebut. Jika usulan ini disetujui dalam rapat paripurna dewan, kenaikan gaji tersebut akan dibayarkan mulai Januari 2020 mendatang.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi menyatakan, usulan kenaikan gaji guru sukwan dan honorer ini tengah dilakukan pembahasan finalisasi RAPBD tahun 2020. Penambahan anggaran pendidikan sebesar Rp 30 miliar ini yang menjadi salah satu penyebab molornya pengesahan RAPBD tahun 2020.

“Kami ingin agar para pendidik mendapatkan penghargaan yang layak. Meski kenaikannya tidak sebanding dengan UMK Kabupaten Pasuruan sebesar Rp 4,1 juta, setidaknya bisa memberikan tambahan buat para guru,” kata Andri Wahyudi.

Menurut Andri, usulan tambahan kenaikan gaji untuk guru sukwan sebesar Rp 500.000 per bulan. Sedangkan guru honorer ditambahkan sebesar Rp 900.000 per bulan. Tambahan gaji ini juga diperuntukkan pada gaji ke 13 dan tunjangan hari raya (THR).

“Selama ini guru sukwan mendapatkan honor paling rendah Rp 125.000 per bulan dan guru honorer Rp 1 juta per bulan,” jelas Andri yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan.

Saat ini, jumlah tenaga sukwan yang tercatat sejak tahun 2003 di Kabupaten Pasuruan mencapai 3.504 orang. Sedangkan jumlah honorer K2 tenaga guru dan administrasi pendidikan mencapai 449 orang. Penambahan gaji guru ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 30 miliar.

Selain penambahan gaji guru, lanjut Andri, pihaknya juga berupaya mengalihkan anggaran sebesar Rp 10 miliar dari Dinas Perumahan dan Pemukiman ke Dinas Pendidikan. Pengalihan anggaran ini di alokasikan untuk revitalisasi gedung SD dan SMP  negeri.

“Pengalihan anggaran Rp 10 miliar ini dialokasikan untuk urusan pendidikan formal SD dan SMP. Revitalisasi 108 lembaga formal ini sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman pada proses belajar mengajar. Jangan sampai ada gedung sekolah yang ambruk apalagi sampai menimbulkan korban,” tandas Andri Wahyudi. (oen)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.