19 April 2025

Get In Touch

Google Kembangkan Mesin Pendeteksi Bahasa Isyarat

Ilustrasi bahasa isyarat kini bisa diubah menjadi bahasa dalam panggilan video (Pixabay)
Ilustrasi bahasa isyarat kini bisa diubah menjadi bahasa dalam panggilan video (Pixabay)

Google mengembangkan mesin pendeteksi bahasa isyarat secara waktu nyatayang dapat mengetahui kapan seseorang mulai dengan bahasa isyarat dan kapanmereka selesai (tidak hanya mendeteksi suara).

Penelitian terbaru dari Google sangat memungkinkan bahasa isyarat untuk diubah dalam bahasa dalam panggilan video.

Sistem tersebut dimungkinkan dengan latensi yang sangat kecil, menurut laporan TechCrunch, dikutip Senin. Latensi berpengaruh besar untuk deteksi bahasa isyarat agar video tidak tertunda atau kualitasnya terdegradasi. Sehingga, Google membuat sistem yang ringan dan dapat diandalkan.

Sistem tersebut pertama-tama menjalankan video model yang dinamai PoseNet, yang dapat memperkirakan posisi tubuh dan anggota badan. Informasi visual yang disederhanakan ini (pada dasarnya dengan garis) dikirim ke sistem yang dilatih data pose dari video orang yang menggunakan Bahasa Isyarat Jerman, dan membandingkan gambar langsung dengan tampilan garis yang dihasilkan dari gerakan.

Proses itu sudah menghasilkan akurasi 80 persen dalam memprediksi apakah seseorang menggunakan bahasa isyarat atau tidak, dan dengan beberapa pengoptimalan tambahan mendapatkan akurasi hingga 91,5 persen.

Dibandingkan dengan bagaimana deteksi "ucapan aktif" pada sebagian besar panggilan video hanya dapat mengetahui apakah seseorang berbicara, bahkan tidak tidak bisa membedakan batuk, angka-angka tersebut terbilang cukup baik.

Untuk bekerja tanpa menambahkan sinyal "seseorang sedang menggunakan bahasa isyarat" ke dalam panggilan, sistem menggunakan trik cerdas, dengan menggunakan sumber audio virtual untuk menghasilkan nada 20kHz, yang berada di luar jangkauan pendengaran manusia, namun diperhatikan oleh sistem audio komputer.

Sinyal ini dihasilkan setiap kali orang tersebut menggunakan bahasa isyarat, membuat algoritme deteksi ucapan "berpikir" bahwa mereka sedang berbicara dengan suara keras. Saat ini, sistem tersebut masih dalam tahap demo. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Kamis, 8/10/2020) -Ant.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.