Kediri - Kunjungan kerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Kota Kediri, selain mengkampanyekan gerakan bermasker, juga menyerahkan bantuan ke Pemkot Kediri, Sabtu (3/10/2020). Bantuan berupa alat kesehatan (alkes) selanjutnya dibagikan ke sejumlah RS swasta maupun milik pemkot dan pihak-pihak yang berhak menerima dan bantuan dana kredit dan sembako.
Bantuan yang diberikan Pemprovi Jawa Timur berupa; 7 buah ventilator kepada RSUD Gambiran 2 Kota Kediri, RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota kediri, dan RS Bhayangkara Kota Kediri, bantuan masker untuk Tagana, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, Korda Program Keluarga Harapan (PKH).
Juga bantuan sosial beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, bantuan kredit program dana bergulir Bank Jatim dan Bank UMKM Kota Kediri, bantuan kredit usaha rakyat, kredit PEN dan kartu santri bank BNI, penyaluran kredit usaha rakyat dan kredit PEN Bank Mandiri, penyerahan sertifikat program strategis nasional, instansi pemerintah dan lembaga keagamaan serta yang terakhir bantuan subsidi upah dan penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
Bantuan diserahkan Gubernur Khofifah kepada Walikota Abu Bakar di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri. Tampak hadir pada acara tersebut, Kepala Perwakilan Forkopimda Bank Indonesia Jatim Difi Ahmad Johansyah, Kepala Kantor Regional 4 OJK Bambang Mukti Riyadi, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jatim Dodo Suharto, Kepala Kanwil BPN Heri Santoso, Dirut Bank Jatim Busrul Iman, Sekda Provinsi Heru Tjahjono, Dirut Bank UMKM Jawa Timur Yudhi Wahyu Maharani, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Forkopimda dan instansi vertikal Kota Kediri Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, serta perbankan.
Walikota Abu Bakar dalam sambutannya mengungkapkan hingga saat ini Kota Kediri konsisten menggerakkan protokol kesehatan. Selain mengendalikan Covid-19, Pemkot Kediri juga terus menggerakkan perekonomian, seperti halnya di Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul.
“Dulu tenun ikat pada masa awal Covid-19 hampir mati, lalu Pemkot Kediri memesan untuk dibuatkan masker tenun. Dengan maksud, perajin tenun dan tukang jahit di tempat tersebut tetap bekerja, dan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Dengan terobosan ini mudah-mudahan perekonomian Kota Kediri tetap berjalan lancar,” tambahnya.
Lebih lanjut Walikota Kediri menuturkan walaupun perekonomian Kota Kediri mengalami sedikit turbulensi namun ada pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri. Dimana secara demografi penduduk Kota Kediri cukup padat, sangat membahayakan kondisinya di masa pandemi seperti saat ini, sehingga Pemkot Kediri membuat batasan-batasan, seperti halnya rumah makan hanya boleh 50 persen dari kapasitas semestinya. Dan semoga angka Covid-19 di Kota Kediri dan Jawa Timur dapat ditekan bersama-sama.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur menuturkan semua lini baik pemerintah, instansi vertikal, dan juga perbankan akan menyeiringkan antara pergerakan ekonomi dan pengendalian Covid-19 di Jawa Timur. Pesan dalam menyeiringkan semua lini adalah Pakai masker, patuhi protokol kesehatan, ekonomi digerakkan.
“Saya sampaikan terimakasih dan juga apresiasi kepada Kota Kediri yang tumbuh cukup bagus, hampir 4 persen. Hari ini dan mudah-mudahan terus terdorong ketika proses pergerakan ekonomi makin massif,”tambahnya.
Terkait bantuan yang diberikan Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah berpesan ketika para penerima bantuan mengakses kredit dari beberapa skema, harapannya akan menggerakkan ekonomi mereka. Harapan tersebut harus terus berseiring dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol Kesehatan.
“Ayo kita semua semangat kembali, ayo kita kerja keras, kita punya sinergi dan soliditas antara tiap instansi mudah-mudahan bisa efektif dan bisa menjaga ekonomi kita dan menjaga protokol Kesehatan,”ujarnya. (Gos,)
.jpg)
.jpg)
