Jember - Hari raya Kuningan dirayakan umat Hindu Dharma di Jember. Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara atau Sabtu, Kliwon, wuku Kuningan, Sabtu (26/9).
Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali. Umat Hundu di Jember berdoa di Pura Swasti Dharma Sukoreno Kecamatan Umbulsari, Jember. Doa dipimpin oleh 3 mangku adat yakni Mangku Sudarmani, Mangku Dharman dan Mangku Ngatimo.
Sekretaris PHDI Kecamatan Umbulsari
Wahyu Widodo menyampaikan, seluruh umat Hindu di Jember menggelar perayaan persembahyangan dalam merayakan Hari Raya Kuningan dengan protokol kesehatan.
"Kami melaksanakan persembayangan Hari Raya Kuningan untuk menghaturkan bakti dan sembah terhadap gusti yang diwaksa sebagai maha kuasa kepada kita semuanya," ujar Wahyu.
Rangkaian pelaksanaan Hari Raya Kuningan sebenarnya merupakan lanjutan dari rangkaian hari Raya Galungan.
Hari Raya Kuningan berasal dari kata "kauningan" yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya.
Selain itu Wahyu juga menjelaskan, dalam perayaan ini umat Hindu juga menghaturkan bakti kepada leluhurnya sebagai wujud syukur atas tuntunannya sehari - hari.
"Kami juga tidak lupa, bahwa umat Hindu juga selalu mangaturkan puja bakti terhadap leluhur yang selalu menuntun kebaikan dan kebajikan didalam perbuatan sehari - hari," ujarnya.
Oleh karena itu dirinya berharap, ada Hari Raya Kuningan umat agama Hindu memberikan persembahan kepada para leluhur, memohon kemakmuran, perlindungan, keselamatan dan juga tuntunan ke hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa.
"Mudah-mudahan di Hari Raya Kuningan umat Hindu dan seluruh alam semesta selalu dilindungi oleh para leluhur dan Sang Hyang Widi Wasa, semoga selamat dan bebas dari covid 19 bangsa indonesia baik, penuh dharma dan kebaikan di 2020 ini," terangnya. (mok)
.jpg)
.jpg)
