
Surabaya - Perkembangan penanganan Covid-19 di Jatim terus memberikan kabar gembira. Bahkan tingkat kesembuhan terus meningkat dan angka rata-rata positif baru juga terus menurun.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Jatim hingga saat ini menjadi provinsi dengan kesembuhan tertinggi di Pulau Jawa. Bahkan per Selasa (22/9/2020) sore, kesembuhan telah mencapai 82,04% setara dengan 33.978 orang, jauh diatas rata- rata nasional yang tercatat 72,9 %. Untuk kesembuhan ini penambahan 403 orang.
Saat ini pasien konfirmasi yang dirawat di Jatim sebanyak 4.424 pasien setara 10,68 %. Jumlah Bed isolasi juga tercatat tertinggi di Indonesia yakni 6.611 bed dan ICU sebanyak 860 bed. Disatu sisi, ada penambahan kasus positif baru sebanyak 341, sehingga total kumulatif konfirmasi ada 41.417 kasus.
"Jatim saat ini sangat agresif dalam menambahkan bed isolasi, bulan Maret kami hanya memiliki 44 RS Rujukan dengan 565 bed, saat ini sudah ada 127 RS Rujukan dengan 6611 bed. Saat ini kami juga telah merawat 2.157 dengan kesembuhan 1.994 pasien dan meninggal nol persen yang dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura. Untuk Malang Raya, saat ini sedang kami siapkan RS Darurat Lapangan direncanakan 306 tempat tidur, dengan menggunakan gedung Polkesma,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa optimalisasi pengobatan juga akan dilakukan dengan mengacu kepada pedoman yang terstandar oleh Kemenkes dan organisasi profesi. Selanjutnya, untuk mencegah obat yang habis, early warning system akan dikembangkan guna memastikan kebutuhan obat cukup untuk menurunkan kematian di ICU isolasi.
Terkait testing di Jatim, Gubernur Khofifah menjelaskan, juga terus ditingkatkan. Per hari ini, Selasa (22/9/2020) telah ada 933.082 test rapid telah dilakukan dan 288.304 test PCR. Angka rapid ini merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Sedangkan test PCR dalam periode Mei - September 2020 Jatim merupakan provinsi dengan test PCR tertinggi kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sebelumnya, Positivity Rate mingguan di Jatim per bulan Juli sempat mencapai 31%, per minggu ini positivity rate sudah turun menjadi 16%.
“Alhamdulillah, kurva jumlah testing PCR harian di Jawa Timur terus konsisten naik. Kenaikan jumlah tes ini juga diikuti dengan penurunan positivity rate. Ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan testing dan isolasi mulai membuahkan hasil,” kata Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan, untuk mitigasi resiko COVID-19 pada tenaga medis, Pemprov Jatim bersama Satgas Kesehatan BNPB akan menyiapkan fasilitas penginapan bagi dokter dan nakes yang berdinas di RS Rujukan dan memastikan nutrisinya tercukupi.
“Nakes juga diharapkan untuk selalu memperhatikan patient safety dengan memperhatikan jam kerja supaya tidak kelelahan dan tidak terjadi human error. Swab kepada tenaga kesehatan khususnya yang merawat COVID-19 langsung juga harus dilakukan rutin. Selanjutnya, Rekrutmen relawan nakes khususnya tenaga yang baru lulus juga di pertimbangkan guna meringankan beban nakes,” pungkasnya. (ufi)