Keluarga Pasien Keluhkan Pelayanan Oknum Apotek RS Griya Husada, Ini Jawaban Pihak RS

Madiun - Pelayanan salah satu oknum yang bertugas di apotek Rumah Sakit Griya Husada dikeluhkan keluarga pasien. Nardi (51), mengaku mendapat pelayanan kurang menyenangkan saat mengantarkan saudaranya pada Jumat (18/09/2020).

Saat itu, Nardi menemani saudaranya untuk mengumpulkan resep di apoteker setelah periksa. Yang membuatnya heran adalah pasien-pasien lain yang waktu pemeriksaannya setelah saudaranya sudah dipanggil dan menerima obat terlebih dahulu dibandingkan saudaranya.

Meski demikian, Nardi dan saudaranya tetap berpikir positif, bahkan sampai menunggu hingga 1 setengah jam dan tetap belum dipanggil. Akhirnya Nardi dan saudaranya menanyakan ke oknum petugas apotek.

Ketika dia menanyakan terkait antrian obat, petugas apotek bingung mencari resep yang ternyata sempat terselip. Sayangnya, bukan jawaban halus yang didapat, melainkan jawaban kasar. "Pak, ini polinya banyak!!. Kalau mau tunggu ya tunggu, kalau tidak ya sudah terserah!" kata Nardi menirukan ucapan petugas apotek.

Mengetahui dibentak, Nardi dan saudaranya memilih menunggu tanpa menjawab sepatah katapun ke petugas apotek.

"Padahal saya tau sendiri, kalau ternyata resep saudara saya terpisah dari yang lain. Saya tanya baik-baik malah jawabnya kasar," ujarnya pada Lenteratoday Sabtu (19/09/2020) pagi.

Setelah menunggu kembali kurang lebih 15 menit, ia melihat beberapa orang sudah dipanggil namun nama saudaranya tidak kunjung dipanggil. Sehingga ia menanyakan untuk kedua kalinya. Tanpa banyak bicara, petugas memberikan obat yang ternyata disisihkan.

"Kurang lebih 15 menit, sudah banyak yang dipanggil ambil obat, tapi nama saudara saya belum dipanggil. Akhirnya saya tanya lagi, trus dikasihkan dengan kasar. Saya perhatikan obat saudara saya ditaruh di lokasi yang berbeda. Sepertu sengaja gitu dilama-lamain," jelas Nardi.

Menanggapi hal tersebut, Penanggung jawab pelayanan RS Griya Husada, dr. Titik Muhatiningsih menyampaikan apabila ada keluhan terkait dengan pelayanan, masyarakat dapat secara langsung memberikan kritik dan saran kepada petugas secara lisan.

Titik berjanji akan mengevaluasi kembali terkait pelayanan petugas apotek agar kejadian serupa tidak terjadi.

"Untuk pengaduan bisa dimasukkan secara lisan langsung ke petugas ataupun tertulis. Bisa juga ke kontak person kami, khususnya BPJS kan ada pelayanan pengaduan. Itu nomernya di tempel di mana-mana," jelas Titik.

"Terimakasih, ini jadi masukan untuk kami. Tetap kami evaluasi. Apapun itu, kritik maupun saran itu insyaallah kami bisa melihat, bisa memperbaiki ke depan untuk hal seperti ini," pungkasnya. (Ger)