
Surabaya-Komisi D DPRD Surabaya menemukan data Masyarakat Berpenghasilan Rendah(MBR) tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Banyak warga berpenghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR) tidak tercatat dan tak mendapat fasilitasPenerima Bantuan Iuran (PBI) dari Pemerintah Kota Surabaya.
Wakil Ketua Fraksi PAN-PPP, Juliana Eva Wati mengatakan haltersebut jadi polemik warga Kapas Baru. “Itu satu RT benar-benar tidak mampu,daerah terpencil tapi tidak ada yang masuk MBR dan PBI,” katanya saat di temuidi Gedung DPRD, Rabu (20/11). Untuk diketahui pihaknyamelakukan reses di Kapas Baru Gang VI, Tambaksari Surabaya
Juliana juga menjelaskan bahwa pendataan wargamiskin oleh ketua RT sudah dilakukan, tetapi sampai saat ini tidak adakelanjutannya. Saat melakukan reses warga di Kapas Baru, Jeje--begitusapaannya--menemukan bahwa ada orang yang mampu, tetapi masuk dalam data MBR dan dapatPBI. Hal ini jadi pertanyaan anggota dewan terkait kriteria yang digunakan pemkot dalammendata MBR. “Ini kan jadi pertanyaan bagi kami di komisi D, karena DinasSosial Surabaya tidak terbuka cara pengolahan MBR-nya,” katanya.
Menurut Jeje, bila pemkot terbuka dalammendata MBR, pihaknya akan lebih mudah mengevaluasinya . Apabila tim survei kurang, mungkin bisaditambahkan lagi untuk dapat hasil yang valid.
Jeje juga menyarankam, pemkot harusmengevaluasi data MBR dengan benar. Terlebih saat ia melakukan reses, dapat langsungmelihat warga tidak mampu dengan melihat kondisi rumah mereka. “Kondisi rumahbisa bisa menggambarkan mampu tidaknya seorang warga. Tapi dinsos tidak adaperhatian khusus di sana (Kapas Baru),” tambah Jeje.
Menyikapihasil survei, Juliana akan mendiskuskan dengan DPRD Surabaya. Sehingga nantinya bisa mengundangdinas terkait untuk membahas data MBR. Khususnya hasil temuannya.
Jeje menargetkan Jumat (22/11) sudah melakukan rapatdengar pendapat (RDP atau hearing) dengan dinas terkait. Sehingga permasalahankesejahteraan rakyat ini segera terpenuhi.
Ia berharap pemkot serius menindaklanjutivalidasi MBR yang tumpang tindih. Jangan sampai sudah menganggarkan survey MBR,tapi hasil surveinya tidak tepat pada warga miskin.(ard)