Tulungagung – Seiringdengan ijin yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Kemenparekraf) terhadap pembukaan tempat wisata alam, Gubernur Jawa Timur,Khofifah Indar Parawansa tetap meminta para pelaku wisata alam untuk memperketatprotokol kesehatan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Dalam kunjungan kerja di Pantai Klatak, Desa Keboireng,Kecematan Besuki, Tulungagung, Minggu (13/9/2020), Gubernur Jawa Timur,Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa hari ini tidak bisa menunggu kapan Covid-19bisa berhenti menyebar, karena seluruh dunia tidak ada yang tahu kapan Covid-19berhenti menyebar.
“Yang harus kita lakukan adalah melakukan langkah-langkahpreventif antara lain ngagem (memakai)masker dengan benar, itu cara untuk prevent. Kemudian bagaimana caranya kitabisa menjaga jarak yang aman, itu juga cara untuk melakukan langkah-langkah prefentif,cuci tangan, saya ini sama Pak Bupati berapa kali itu dikasih handsanitizer, sayananti di mobil pakai handsanitizer, saya mau turun pakai handsanitizer, memangseperti itu,” kata Khofifah.
Dia juga berpesan pada semua wisatawan di area manapun,mungki mereka menganggap penerapan protokol kesehatan ini sesuatu yang tidakpada biasanya. Wisatawan akan dithermalgun, cuci tangan dan hansdsanitaiser. Untukitu, Gubernur juga meminta pada para petugas di tempat wisata supaya tidakbosan menjelaskan pada wisatawan dengan sabar.
Sebab, kondisi ini sepetri itu juga terjadi dan dialami di215. Bahkan dari 215 negara itu sudah banyak yang mengalami resesi ekonomi.Sedangkan di Jatim memang mengalami kontraksi tapi tetap berusaha untuk segeratake off kembali.
“Oleh karena itu iringan antara gas dan rem, sekali lagi sayaingin menyampaikan kepada panjenengansemua di level mana pun, apalagi pendamping-pendamping Desa, saya minta tolongpara pendamping Desa juga menyampaikan ke desa yang didampingi, bahwa hari inimemang penyebaran Covid-19 ini belum berhenti. Oleh karena itu kewaspadaan kitatetap harus kita jaga bersama,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga meminta supayatetap menggerakkan ekonomi tapi seiring dengan upaya pengendalian Covid-19, halini seperti yang disampaikan Presiden RI. Untuk itu, Khofifah keminta para kades,camat, dan juga bupati yang punya basis sumber income dari wisata alam untuktetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Oleh Kemenparekraf diizinkan untuk dibuka adalah wisataalam, dan panjenengan punya alam yangluar biasa. Senaoso panjenengan kagunganalam yang luar biasa dan oleh Kemenparekraf ini adalah area wisata yang sudah diseyogyakanuntuk dibuka, ning nggeh tetepan ketati kontrol terhadap kesehatan. Olehkarena itu tadi juga ada penyampaian beberapa kits alat-alat yang diharapkan bisa memberikan kewaspadaan dankepatuhan terhadap protokol kesehatan di area wisatanya masing-masing,”tegasnya.
Kemudian, lanjut Khofifah, di saat pandemic Covid -19, ada pelakuUKM di Tulungagung yang terus melakukan improvement. Diantaranya dengan melakukanstandarisasi dari kelembagaan, ada yang iso 9001, ada juga yang mendapatkanstandar kehalalan produk. “Artinya Pak Bupati, dalam suasana pandemi covidpelaku UKM di Tulungagung tidak pernah berhenti ikhtiar,” katanya.
Dia juga mengatakan, jika nantinya lot 6 dari Jalur LintasSelatan (JLS) selesai, maka akan memberikan akses yang lebih mudah ke wisatapantai di kawasan tersebut. Dengan demikian akan memberikan dorongan kemajuanekonomi yang bisa berdampak multiplayer efeknya banyak sekali.
“Luar biasa Pak, ada semangatnya juga luar biasa, warganyamemberikan support luar biasa, kekompakan panjenengan itu yang menjadi kekuatanyang luar biasa menjadikan pantai ini akan mengalami berbagai kemajuan-kemajuan.Apalagi kalau itu (lot 6) selesai, maka akses mereka yang memang akan mencariwisata berbasis pantai secara akan memberikan dorongan kemajuan ekonomi yangbisa berdampak multiplayer efeknya banyak sekali,” tandasnya. (ufi)
.jpg)
.jpg)
