22 April 2025

Get In Touch

Bangga Produk Sendiri Sebagai Strategi Pemulihan Ekonomi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat berada di kampung batik Gajah Mada, Tulungagung.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat berada di kampung batik Gajah Mada, Tulungagung.

Tulungagung – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk bangga dengan produk buatan Jatim sendiri. Hal ini juga sebagai salah satu strategi untuk memulihkan ekonomi akibat pademi Covid-19.

"Ajakan ini menjadi salah satu strategi untukmemulihkan ekonomi Indonesia khususnya di Jatim akibat pandemi Covid-19,"jelasnya, saat mengunjungi kampung batik Gajah Mada di Tulungagung, Minggu(13/9/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah mengatakan bahwa sentrabatik Gajah Mada yang ada di Tulungagung ini merupakan kumpulan dari pada pengrajinbatik di Jatim bagian selatan. Diantaranya dari Kabupaten Blitar, KabupatenTrenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

Khofifah menandakan bahwa batik asal Jatim ini sangat luarbiasa. Hal ini bisa dilihat dari kreasi dan inovasi desain batik yang terusberkembang. Disatu sisi juga tidak meninggalkan kekhawasan batik di masingmasing daerah asalnya. Kreasi dan inovasi batik yang luar biasa ini senada dengansemangat tema HUT ke-75 RI yaitu Bangga Buatan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meminta para pengrajin batikmendaftarkan inovasi desain batiknya kepada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). "Produkindustri kreatif seperti desain batik luar biasa. Karenanya, kreativitas daninovasi terhadap desain batik yang sudah menjadi produk harus segeradidaftarkan kepada Hak Kekayaan Intelektual. Supaya ini menjadi bagian daripenguatan pengakuan ekonomi kreatif (ekotif) yang membutuhkan inovasi dankreativitas," imbuhnya.

Disatu sisi, untuk bisa menggeliatkan perekonomian sektorperdagangan, tidak hanya dari satu sisi, tetapi secara bersama-samamemaksimalkan, mendorong, sekaligus menyerap produk-produk UMKM Jatim.

Gubernur Jatim perempuan pertama ini menjelaskan UMKM diJatim mampu memberikan kontribusi 54% terhadap PDRB Jatim. Saat ini jumlah pelakuUMKM mencapai 9,78 juta, jumlah yang cukup besar ini menjadi sangat potensial.Namun di tengah masa pandemi Covid-19, banyak pelaku UMKM ikut terdampak hinggamengalami pelemahan.

Upaya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan ekonomi akibatbandemi ini dengan menggerakkan pelaku UMKM. Sebab, selama ini penggerakperekonomian Jatim didominasi pelaku UMKM. “Termasuk menggerahan pengrajinbatik yang menjadi tumpuan perekonomian di Jatim,” katanya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.