
Surabaya – Ratusan remaja dan pedagang di bawah JembatanSuramadu sisi Surabaya mendadak di rapid test oleh Pemerintah Kota Surabaya,dipimpin langsung Walikota Risma, Sabtu (12/9/2020) malam.
Untuk mendukung giat itu, petugas yang terdiri dari SatpolPP, Linmas, beserta Kepolisian dan TNI menutup seluruh akses jalan di lokasi.Pedagang dan pembeli tidak diperbolehkan keluar area sebelum mengikuti rapidtest dengan hasil non reaktif.
Wali Kota Risma mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 saatini belum pulih normal. Karenanya, ia berharap kepada seluruh masyarakat bisamenahan diri tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting. Apalagi, jikakeluar rumah itu hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpamenerapkan physical distancing.
"Karena itu kenapa saya terpaksa lakukan seperti ini di tempat-tempat tertentu. Kita juga tidak tahu, kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal, tapi kan kemudian warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali," kata dia saat ditemui di lokasi.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma berharap kepada masyarakatagar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Ia tak ingin kasus Covid-19 diSurabaya terus bertambah karena kurangnya kesadaran diri masyarakat. Apalagi,saat ini hampir 70 persen kasus Covid-19 terjadi pada anak muda.
"Saya berharap sekali, warga harus bisa mencegah haltersebut dengan mendisiplinkan diri. Karena itu saya mohon dengan hormat,terutama pada anak-anak muda. Karena data yang saya amati, hampir 70 persendari anak muda serta anak-anak," ungkap dia.
Menurutnya, banyak anak-anak muda yang terkena Covid-19 dankemudian sembuh. Akan tetapi, meski sudah sembuh, kondisi paru-paru mereka adamasalah. Makanya, ia khawatir jangan sampai anak-anak muda Surabaya terkenavirus tersebut. "Banyak anak muda, meski sudah sembuh, tapi saya dengarparu-parunya ada masalah. Ini yang saya khawatir, kalau anak-anak muda kanusianya masih panjang," tegas dia.
Namun demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya ituberharap tak hanya kepada anak-anak muda. Tapi seluruh warga dapat disiplinmenjaga protokol kesehatan. Jangan sampai tujuannya mencari uang tapi kemudianmerugikan diri sendiri bahkan orang lain. "Sebetulnya saya berharap,semuanya bisa sadar, kita kan tidak bisa. Boleh saja mereka mencari uang, tapijangan sampai merugikan orang lain karena terpapar virus. Kita butuh kesadarankolektif (bersama)," pesan dia.
Dalam kegiatan itu, ratusan orang pun terlihat antre untukmengikuti rapid test massal. Mereka antre secara bergiliran untuk dilakukanrapid test oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya. Bahkan,kegiatan yang berlangsung hingga dini hari itu tak hanya diikuti pria. Ratusanperempuan yang sedang asyik nongkrong menikmati malam minggu juga harus ikutdalam giat tersebut.
Di lokasi yang sama, Kapolres Pelabuhan Tanjung PerakSurabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menegaskan, pihaknya bersama jajaran TNI siapmendukung Pemkot Surabaya dalam mengantisipasi dan menekan penyebaran Covid-19.Salah satunya adalah kegiatan rapid test massal yang berlangsung di bawahJembatan Suramadu. "Tentunya ini dilakukan dalam rangka untuk bagaimanamengantisipasi dan menekan angka penyebaran Covid-19," kata AKBP Ganis.
Menurut dia, alasan dipilihnya tempat ini karena memangbanyak sekali anak-anak muda yang sedang asyik nongkrong di bawah JembatanSuramadu. Apalagi, mereka kumpul-kumpul tanpa saling menjaga jarak. "Danini perlu dilakukan serentak kepada semuanya. Tadi Ibu wali kota tidak hanya disini saja. Biar semuanya warga Surabaya ini sehat," terangnya.
Bagi pengunjung maupun pedagang yang hasil rapid testreaktif, petugas langsung memberikan treatment lanjutan. Mereka selanjutnyadiisolasi ke hotel dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab. AKBP Ganismenyebut, bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlangsung. Dengan harapan,warga Surabaya disiplin terhadap protokol kesehatan dan mata rantai penyebaranCovid-19 bisa segera diputus.
"Akan kita lakukan secara terus menerus, agar semuamasyarakat Surabaya tetap sehat. Malam ini kita secara gabungan, dari Polres,Pomal (Polisi Militer), Koramil dan Satpol PP. Kurang lebih ada 110 anpetugas," pungkasnya. (ist)