21 April 2025

Get In Touch

Petani Keluhkan Harga Garam, DPRD Jatim Minta PT Garam Berfungsi Seperti Bulog

Petani Keluhkan Harga Garam, DPRD Jatim Minta PT Garam Berfungsi Seperti Bulog

Surabaya –Kondisi pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek ekonomi, salah satunya padapetani garam di Madura yang mengeluh karena rendahnya harga. Anggota DPRDJatim, Mohammad Ashari meminta supaya pemerintah membuat kebijakan supaayaharga garam tidak anjlok. Dia juga meminta supaya PT Garam lebih optimal dandapat berfungsi seperti bulog.

Ashari menandaskan bahwa saat ini harga garam hanya padakisaran Rp 300.000  sampai Rp 400.000 perton. Harga tersebut dinilai cukup rendah, akibatnya petani garam tidakmendapatkan hasil. “Di tingkat petani garam itu ada dua, ada pemilik lahan dan adapetani yang mengerjakan. Mereka menggunakan system bagi hasil 70% untuk pemiliklahan dan 30% untuk petani,” tandas anggota DPRD Jatim dari Fraksi Nasdem ini.

Dengan harga garam yang rendah, maka hasil yang didapatpetani buruh akan sangat sedikit dan tidak cukup untuk memenuhi biaya hidupmereka. Ashari yang merupakan politisi dari pulau Madura ini menambahkan,sebenarnya harga garam yang ideal ada pada kisarahan Rp 1,2 juta per ton. Dengandemikian petani akan mendapatkan hasil.

“Dulu harga garam itu sempat menembus Rp2 juta per ton. Lhasaat itu keuntungan petani cukup lumayan. Sekarang hanya sekitar Rp 300 ribuper ton, jauh dari harga yang ideal,” tandasnya saat ditemui di DPRD Jatim.

Untuk menjaga harga garam, Ashari meminta supaya PT Garam dioptimalkandan difungsikan seperti Bulog, sehingga mampu mengontrol. Selain itu juga untukmenghindari terjadinya penggunaan lahan garam yang tidak semestinya.

“Jadi saya tidak setuju jika PT Garam dibubarkan, nantitidak ada yang menjadi pengontrol, lebih baik difungsikan seperti Bulog,”katanya. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.