
Miliarder Rusia Dmitry Bosov (52) tewas karena lukatembak di rumahnya di Moskow pada 6 Mei 2020. Ia adalah raja batu bara dinegaranya.
Dia memperoleh kekayaannya, seperti banyak miliarder laindi sana di bawah pemerintahan Boris Yeltsin pada tahun 1992. Bosov mendapatkanbatubara keras yang diubah menjadi kokas yang digunakan orang Eropa untukmembuat baja.
Dilansir dari Forbes, Selasa (1/9/2020)setelah kepergiannya, potensi bencana keuangan menanti perusahaannya,Sibanthracite. "Sib" artinya Siberia. Antrasit adalah "batu barakeras" yang membuat Bosov menjadi miliarder.
Kekayaan Dmitry Bosov sebelum kematiannya mencapai 1,1miliar dolar AS (Rp16 triliun). Dikatakan beban hutang Sibanthracite melebihikekayaan bersihnya.
Sekarang ada pergulatan sengit antara pemegang saham lamadan pemegang saham saat ini untuk mendapatkan kendali penuh atas perusahaan danasetnya.
Proyek Sibanthracite ditutup satu demi satu. PembangunanTerowongan Kereta Severomuisky-2 dibekukan. Kesepakatan untuk menjual anakperusahaan perusahaan, Arctic Mining Company, kepada pengusaha Roman Trotsenkopun telah gagal.
Ini bukan entitas kecil. Mereka menghasilkan lebih dari20 juta ton batu bara yang aliran pendapatannya lebih dari 125 miliar rubel,atau sekitar 2 miliar dolar AS (Rp29 triliun).
Sejak Mei, istri Dmitry, Katerina Bosov adalah eksekutifsenior. Namun, ia lebih tertarik pada bisnis fashion di Los Angeles, daripadamenjadi ketua penambang batu bara.
Bank investasi yang memiliki hutang Sibanthraciteberharap Katerina menunjuk seseorang yang baru untuk memimpin. Namun,perusahaan tidak membalas permintaan komentar.
Tepat sebelum kematiannya, Bosov ditetapkan untuk bersaksimelawan mantan rekannya bernama Anatoliy Bykov yang ditangkap karena memesankontrak untuk musuh-musuhnya.
Pistol yang diduga digunakan Bosov dalam bunuh diriadalah hadiah dari mantan menteri Mikhail Abyzov yang sedang menunggupersidangan RICO karena diduga menjalankan kelompok kejahatan terorganisir saatmenjadi menteri kabinet Rusia (Ist).