MALANG (Lentera) -Selama libur panjang akhir tahun suasana Kampoeng Heritage Kajoetangan, Kota Malang, tampak lebih ramai dari biasanya.
Arus pengunjung berdatangan sejak pagi hingga siang hari, memadati gang-gang kampung yang dikenal dengan bangunan bersejarah peninggalan era kolonial Belanda dan aneka UMKM kuliner.
Meningkatnya kunjungan ini turut berdampak langsung pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan di dalam kampung. Salah satunya dirasakan Marisa, penjual salah satu UMKM terlaris di Kampoeng Heritage Kajoetangan.
"Kalau hari libur memang ramai, apalagi libur panjang akhir tahun seperti ini," ujar Marisa, Sabtu (27/12/2025).
Ia menyebut, penjualannya selama masa liburan meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
Dalam satu hari selama masa liburan ini, Marisa mengaku bisa menghabiskan sekitar 2.000 cup dagangannya. Sementara pada hari biasa, jumlah penjualan cenderung fluktuatif, bergantung pada kondisi cuaca. "Kalau hujan biasanya lebih sepi," katanya.
Tak hanya pedagang, wisatawan juga mengaku sengaja memanfaatkan momentum libur panjang untuk berkunjung ke Kota Malang. Widayati, wisatawan asal Trenggalek, datang bersama rombongan keluarganya sejumlah sekitar 14 orang.
"Mumpung liburan, anak-anak dan ponakan libur sekolah, jadi kami ajak ke Kota Malang," ujarnya. Kampoeng Heritage Kajoetangan dipilih karena rasa penasaran, terutama setelah kawasan tersebut ramai diperbincangkan di media sosial.
Menurut Widayati, anak-anak dalam rombongannya banyak mengetahui Kayutangan Heritage dari media sosial yang menyebut kawasan ini memiliki suasana mirip Malioboro.
"Dulu saya juga kuliah di Malang, jadi sekalian nostalgia," katanya. Ia menilai, daya tarik kampung tersebut tidak hanya pada bangunan bersejarah, tetapi juga keberadaan UMKM kuliner yang memanfaatkan rumah-rumah warga.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampoeng Heritage Kajoetangan, Mila Kurniawati, menyebutkan kunjungan wisata selama libur panjang meningkat signifikan. Saat ini, rata-rata kunjungan harian mencapai 2.000 hingga 3.000 orang.
"Kalau dibandingkan hari biasa, kunjungannya meningkat sekitar tiga kali lipat," jelas Mila.
Ditambahkannya, peningkatan jumlah wisatawan berdampak positif bagi UMKM yang ada di dalam kawasan kampung wisata tersebut.
Total UMKM yang beroperasi di Kampoeng Heritage Kajoetangan mencapai 254 unit. Menurut Mila, UMKM yang paling banyak menyedot pengunjung adalah jenis usaha yang menyediakan makanan dan minuman untuk dibawa pulang atau take away, seperti es serut, cookies, dan aneka minuman segar.
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (27/12/2025), pengunjung yang datang berasal dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Sejumlah titik di dalam kampung ramai dijadikan lokasi berfoto, terutama di sekitar bangunan-bangunan lama yang menjadi ciri khas kawasan wisata heritage tersebut.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH





.jpg)
