02 December 2025

Get In Touch

Siklon Tropis Ancam RI hingga Januari (Koran Selasa, 2 Desember 2025)

MENJELANG masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya deretan ancaman cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Diprediksi, periode Desember hingga pertengahan Januari akan dipenuhi sejumlah anomali atmosfer yang saling memperkuat, sehingga meningkatkan potensi hujan ekstrem, angin kencang, serta gangguan cuaca lainnya.Fakta yang mengkhawatirkan, tren bencana hidrometeorologi di Indonesia terus meningkat dalam 16 tahun terakhir. Padahal, di sisi lain, “benteng alam” Indonesia sudah tidak baik-baik saja, seperti bencana yang tengah terjadi di Sumatera saat ini. Hutan-hutan lindung yang semestinya menjadi area tangkapan air banyak dikonversi menjadi perkebunan atau dibabat oleh para pembalak liar. Alhasil, saat hujan lebat, air yang melimpah tak lagi dapat tertahan secara alami di hulu dan langsung menghantam permukiman di hilir.Tak hanya kebun kelapa sawit, aktivitas tambang juga diduga menjadi pemicu parahnya banjir dan longsor. Berdasarkan catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), di Pulau Sumatera saat ini tercatat sedikitnya 271 PPKH dengan total luas 53.769,48 hektare. Dari jumlah tersebut, 66 izin diperuntukkan bagi tambang seluas 38.206,46 hektare; 11 izin untuk panas bumi/geothermal seluas 436,92 hektare; 51 izin untuk migas seluas 4.823,87 hektare; 72 izin untuk proyek energi lainnya seluas 3.758,68 hektare; sementara sisanya untuk keperluan pemerintahan. Nama PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola tambang emas Martabe di bentang Ekosistem Batang Toru pun ikut disebut.Bak mendapat serangan dari segala arah, Indonesia tengah digempur oleh kondisi alam yang ekstrem dan kerusakan lingkungan. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lentera.co/upload/Epaper/02122025.pdf

Share:
img
Author

Fitriyanti

Lentera.co.
Lentera.co.