MADIUN (Lentera) – Suasana belajar berbeda tampak di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, pada Senin (3/11/2025). Para siswa mendapat pengalaman belajar melalui kegiatan Kelas Inspirasi Madiun 11, yang menghadirkan tenaga profesional dari berbagai bidang untuk berbagi pengalaman dan motivasi.
Sebanyak delapan SD menjadi lokasi kegiatan, yakni SDN Durenan 02, SDN Tawangrejo 04, SDN Gemarang 02, SDN Winong 02, SDN Batok 02, SDN Sebayi 01, SDN Durenan 04, dan SDN Nampu 05.
Para relawan berasal dari beragam profesi, mulai dokter, dosen, wirausaha, fotografer, jurnalis, pengacara, hingga pengusaha muda, yang datang secara sukarela untuk berbagi kisah hidup dan perjalanan karier mereka.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Gemarang, Totok Darminto, S.Pd, menyebut kegiatan ini memberi pengalaman berharga bagi siswa maupun guru.
“Relawan tidak hanya menceritakan profesi mereka, tetapi juga menanamkan nilai kerja keras, ketekunan, dan kejujuran. Ini menjadi pengalaman luar biasa bagi anak-anak kami,” ujarnya.
Sejak pagi, suasana sekolah tampak semarak. Siswa menyambut relawan dengan senyum antusias dan rasa ingin tahu tinggi. Di setiap kelas, cerita tentang dunia kerja dan perjuangan hidup disampaikan dengan gaya interaktif. Anak-anak terlihat terinspirasi dan mulai berani menyebutkan cita-cita mereka dengan percaya diri.
Di SDN Durenan 02, siswa belajar merawat hewan bersama seorang groomer kucing. SDN Tawangrejo 04 kedatangan dokter gigi yang mengajarkan cara merawat gigi dengan benar.
Sementara di SDN Winong 02, konten kreator mengajak siswa membuat video sederhana. SDN Durenan 04 belajar hukum bersama seorang pengacara, dan di SDN Batok 02, siswa mencoba menjadi penyiar cilik.
Di SDN Nampu 05, apoteker memperkenalkan berbagai jenis obat, sedangkan SDN Sebayi 01 menghadirkan petugas pemadam kebakaran yang mengajarkan cara menghadapi situasi darurat.
Tak kalah menarik, SDN Gemarang 02 mengenalkan profesi modern seperti data analyst, banker, dan digital marketer. Totok menilai kegiatan tersebut menjadi bentuk kolaborasi bermakna antara sekolah dan masyarakat. “Guru-guru kami belajar dari relawan, terutama soal cara berkomunikasi dan menumbuhkan motivasi belajar lewat contoh nyata,” jelasnya.
Menurutnya, tiga manfaat utama dirasakan sekolah setelah kegiatan ini: meningkatnya semangat belajar siswa, tumbuhnya karakter positif seperti kerja keras dan kejujuran, serta terjalinnya kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan dunia profesional.
Totok juga mengapresiasi semangat gotong royong antar sekolah di wilayahnya dalam menyambut kegiatan ini.
“Kami berharap Kelas Inspirasi bisa menjadi agenda tahunan. Anak-anak perlu terus mendapat teladan langsung dari para profesional agar tumbuh percaya diri dan berkarakter kuat,” ujarnya.
Kegiatan Kelas Inspirasi Madiun 11 di Gemarang pun berakhir dengan penuh kesan. Bagi para guru, siswa, dan relawan, kegiatan ini bukan sekadar sehari berbagi, melainkan gerakan nyata untuk menumbuhkan mimpi dan semangat belajar anak-anak di pelosok Madiun. (*)
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo
Editor : Lutfiyu Handi




.jpg)
