LONDON (Lentera) -Pangeran Andrew akhirnya harus menanggung konsekuensi dari bertahun-tahun tekanan publik dan skandal yang membayangi reputasinya.
Selama ini, adik Raja Charles III itu menikmati berbagai hak istimewa sebagai anggota keluarga kerajaan.
Namun, sorotan publik atas hubungannya dengan terpidana kasus pelecehan seksual Jeffrey Epstein membuat citranya runtuh di mata masyarakat Inggris.
Persahabatannya dengan Epstein, hubungannya dengan seorang mata-mata asal China yang diduga, hingga penerbitan anumerta memoar Virginia Giuffre, wanita yang menuduhnya melakukan pelecehan semakin memperburuk citranya.
Keluarga Kerajaan Inggris dikabarkan telah lama resah dengan dampak reputasional yang ditimbulkan Andrew.
“Raja membuat keputusan, dan keluarganya mendukungnya,” ujar sumber kerajaan yang dikutip media Inggris. Keputusan itu termasuk meminta Andrew meninggalkan Royal Lodge, kediamannya yang mewah di kawasan Windsor.
Rumah tersebut telah lama menjadi tempat tinggal bersama mantan istrinya, Sarah Ferguson. Keduanya kini akan menempuh hidup terpisah.
Dua putri mereka, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, yang tumbuh besar di Royal Lodge, disebut tetap mempertahankan gelar kebangsawanan mereka.
Andrew akan pindah ke Sandringham, properti pribadi Raja di Norfolk yang biasa digunakan keluarga kerajaan untuk merayakan Natal. Biaya kehidupannya disebut akan ditanggung langsung oleh Raja.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari proses formal setelah berkonsultasi dengan otoritas resmi, dan pemerintah Inggris dikabarkan mendukung keputusan tersebut.
Sumber kerajaan, dikutip Kompas, menambahkan, keputusan ini bukan hal mudah bagi Raja Charles III. Namun, ia menyadari bahwa mengabaikan opini publik akan memperburuk citra monarki.
“Tekanan publik terhadap Andrew tak akan pernah berhenti. Hanya Raja yang memiliki kuasa untuk mengambil tindakan tegas terhadap saudaranya sendiri,” kata sumber tersebut, dikutip dari Sky News pada Jumat (31/10/2025).
Setelah bertahun-tahun hidup dengan segala fasilitas kerajaan, Andrew kini harus menerima kenyataan pahit.
Ia telah kehilangan kediaman, posisi, dan reputasi yang dulu melekat pada gelarnya sebagai pangeran Inggris.
Dan kini, seperti yang disebut banyak pihak di Inggris, ia benar-benar telah membayar harga tertinggi (*)
Editor: Arifin BH




.jpg)
