 
      CILEGON (Lentera) - Kebakaran terjadi di sebuah rumah kontrakan di Citangkil, Cilegon, Banten. Seorang anak berusia 6 tahun tewas akibat kebakaran tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 21.55 WIB. Awalnya penghuni kontrakan bernama Amin menyalakan lilin akibat aliran listrik di rumahnya mati selama tiga hari lantaran pulsa tokennya habis.
"Dari hasil pemeriksaan awal, kebakaran diketahui bermula saat penghuni rumah, Amin, menggunakan lilin untuk penerangan karena listrik di rumahnya padam selama tiga hari akibat token habis," kata Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, Jumat (31/10/2025).
Saat lilin menyala, apinya diduga menyambar kasur. Api dari lilin itu menyambar isi ruangan yang mudah terbakar. Api dengan cepat membesar hingga membakar seisi rumah kontrakan tersebut.
"Tidak lama setelah lilin dinyalakan, api diduga menyambar kasur di salah satu ruangan dan dengan cepat membesar hingga melahap sebagian bangunan tambahan rumah kontrakan yang terbuat dari rangka baja ringan," ujarnya.
Warga sekitar yang melihat api membesar berupaya memadamkan api secara manual sebelum tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Damkar Kota Cilegon tiba di lokasi sekitar. Petugas Damkar berhasil memadamkan api satu jam kemudian.
"Anak ketiga dari Amin, ditemukan telah meninggal dunia akibat terjebak di dalam ruangan saat kebakaran terjadi. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Kota Cilegon untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Sementara, Kapolres Cilegon AKBP Martua Raja Silitonga mendatangi lokasi untuk memberikan bela sungkawa. Pihaknya kemudian menyalurkan bantuan untuk keluarga korban.
"Kami turut berduka cita atas musibah ini. Kepada masyarakat, kami imbau agar lebih waspada dalam menggunakan lilin atau sumber api lainnya, terutama saat listrik padam. Pastikan keamanan anak-anak dan lingkungan rumah tetap menjadi prioritas," ujarnya.
Kasus kebakaran itu kini dalam penanganan pihak kepolisian. Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
 




.jpg)
