 
      SURABAYA (Lentera)— Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya baru saja melantik Prof. Dr. (H.C.) Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr.Eng. sebagai Rektor periode 2025–2029. Sebelumnya jabatan tersebut diemban Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng.
Upacara pelantikan berlangsung di Auditorium Gedung Q, Kampus Timur UK Petra, pada Rabu (29/10/2025).
Dalam sambutannya, Prof. Rolly menegaskan tekadnya untuk melanjutkan visi UK Petra sebagai “Universitas Kristen terkemuka di dunia yang mentransformasi masyarakat untuk kemuliaan Tuhan.”
Ia menekankan bahwa kepemimpinan di UK Petra bukanlah posisi kekuasaan, melainkan panggilan pelayanan yang menuntut kerendahan hati dan pengorbanan.
“Tantangan hari ini jauh lebih kompleks dari kemarin. UK Petra tak hanya harus melaju jauh, tetapi juga harus melaju dengan kecepatan tinggi,” ujar Prof. Rolly.
Rektor yang juga dosen di Program Studi Informatika UK Petra ini menuturkan, di tengah disrupsi teknologi dan dinamika geopolitik global, universitas harus menjaga kredibilitas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“UK Petra harus menjadi garam dan terang. Garam melarutkan diri dan lilin membakar diri agar dapat memberikan dampak,” tegasnya.
Sebagai penerima gelar Doctor Honoris Causa dari Dongseo University, Busan, Korea Selatan, Prof. Rolly menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan sentuhan kemanusiaan.
“Meski teknologi semakin canggih, sentuhan kemanusiaan harus semakin kuat. Esensi kehidupan adalah relasi,” ujarnya.
Menurutnya, UK Petra harus terus mengedepankan pembangunan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah inovasi teknologi, agar mampu melahirkan Global Social Leaders, pemimpin yang peduli dan berdaya saing global.
Prof. Rolly juga menggambarkan UK Petra sebagai bagian dari ekosistem yang diberkati Tuhan, yang berperan penting dalam menjembatani lulusan SMA menuju masyarakat global.
“Peran UK Petra bukan hanya memperlengkapi mahasiswa secara akademik, tetapi juga membentuk pribadi dan karakter secara holistik agar siap berkontribusi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Profesor yang dikenal karena kepakarannya di bidang Soft Computing dan Fuzzy Logic ini mengajak seluruh sivitas akademika UK Petra untuk memiliki sense of belonging dan kepedulian, serta menumbuhkan budaya inovasi yang berkelanjutan.
“Setiap individu di Kampus No.1 di Jawa Timur ini harus aktif terlibat dalam pengembangan universitas, agar UK Petra terus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” pungkasnya.
Reporter: Amanah/Editor:Widyawati




.jpg)
