MADIUN (Lentera) – Jargon Madiun Kampung Pesilat tidak sekadar slogan, semangat itu kini diwujudkan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (KKG PJOK) Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun dengan mencetak bibit pesilat sejak dini.
Salah satunya melalui program fasilitasi pencak silat seni bagi guru dan peserta didik sekolah dasar (SD). Program ini diawali dengan sosialisasi kepada guru PJOK dan pihak sekolah, untuk melibatkan siswa dalam pelatihan pencak silat seni.
Setiap sekolah diminta mengirimkan siswa yang berminat dan berpotensi, mengembangkan kemampuan bela diri tradisional tersebut.
“Fasilitasi ini sudah berjalan sejak Januari 2025 hingga sekarang. Siswa yang berbakat direkomendasikan sekolah untuk berlatih di sanggar pencak silat terdekat melalui guru PJOK,” ujar Ketua KKG PJOK Kecamatan Sawahan, Ika Purmeitasari, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, sejumlah siswa binaan sudah berhasil mewakili Kecamatan Sawahan di ajang O2SN tingkat kabupaten dan beberapa lomba pencak silat lainnya. Dampak positif program ini mulai terasa dengan meningkatnya minat siswa untuk berlatih di sanggar maupun kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
“Beberapa SD kini rutin menggelar ekstrakurikuler pencak silat,” imbuh Ika.
Langkah kolektif ini mendapat dukungan penuh dari para kepala sekolah di Kecamatan Sawahan. Ketua KKKS Sawahan, Rudy Dwi Sunaryanto menegaskan bahwa inisiasi tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Insersi pencak silat ke dalam mata pelajaran PJOK sudah disahkan oleh Bupati Madiun pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025. Karena itu, kami berharap kegiatan fasilitasi ini bisa berjalan secara terstruktur dan berkelanjutan,” terang Rudy.
Rudy menambahkan, pelatihan ini juga menjadi sarana penyegaran bagi guru PJOK yang belum aktif menekuni pencak silat. Dengan begitu, mereka dapat memperbarui wawasan dan keterampilan dalam mengajarkan bela diri khas nusantara ini.
Selain membina kemampuan fisik, pencak silat juga dianggap efektif dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter pada siswa, seperti disiplin, keberanian, ketekunan, tanggung jawab, rasa hormat, kerja sama, dan kemandirian. Latihan rutin melatih kesabaran, sedangkan teknik dan tanding membentuk ketahanan mental serta kepercayaan diri.
Lebih dari itu, pencak silat turut menanamkan nilai-nilai religius, nasionalisme, dan rasa kebersamaan — fondasi penting dalam membangun karakter generasi muda yang kuat, santun, dan beretika.
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais




.jpg)
