31 October 2025

Get In Touch

Dispussipda Kota Malang Targetkan Seluruh Kelurahan Punya Perpustakaan pada 2027

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, Senin (27/10/2025). (Santi/Lentera)
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, Senin (27/10/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang menargetkan seluruh kelurahan di wilayahnya memiliki perpustakaan sendiri pada tahun 2027, program ini dilakukan secara bertahap melalui dukungan bantuan buku dan sarana baca dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati, menjelaskan pada tahun 2025 ini sebanyak 20 kelurahan telah mendapatkan bantuan berupa satu rak dan 1.000 buku dari Perpustakaan Nasional. 

"Tahun ini ada 20 kelurahan yang mendapat bantuan. Rencananya tahun 2026 ada 26 kelurahan lagi, dan harapan kami di akhir tahun 2027 seluruh 57 kelurahan di Kota Malang sudah memiliki perpustakaan," ujar Yayuk, dikonfirmasi pada Senin (27/10/2025).

Disebutkannya, jenis buku yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan dasar masyarakat. Sebagian besar buku yang disalurkan merupakan bacaan untuk anak usia Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

Menurut Yayuk, setelah bantuan diberikan, Dispussipda akan melakukan pendampingan agar perpustakaan kelurahan dapat berjalan optimal. Pendampingan tersebut meliputi pengelolaan koleksi, tata cara peminjaman, serta strategi untuk menarik minat baca masyarakat sekitar.

"Walaupun perpustakaan di kelurahan itu kecil, kami tetap mendampingi pengelolaannya agar tetap aktif dan bermanfaat," katanya.

Selain perpustakaan kelurahan, Dispussipda juga melakukan pembinaan terhadap perpustakaan masyarakat yang berdiri secara mandiri. Yayuk menjelaskan, khusus perpustakaan masyarakat, tingkat keaktifan menjadi salah satu indikator dalam penentuan usulan bantuan tambahan buku ke Perpustakaan Nasional.

"Kalau perpustakaan masyarakatnya aktif, kami usulkan untuk mendapat tambahan bantuan buku lagi dari Perpusnas juga," tambahnya.

Lebih lanjut, Yayuk menuturkan, upaya penguatan literasi melalui berbagai program tersebut telah menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data terbaru, tingkat kegemaran membaca masyarakat Kota Malang mengalami peningkatan signifikan.

"Minat baca di Kota Malang naik dari peringkat 12 menjadi peringkat 2 setelah Surabaya," ungkapnya.

Kenaikan tersebut, lanjutnya, tidak lepas dari berbagai program yang dijalankan Dispussipda, salah satunya Gerakan Literasi Masyarakat Membaca yang menyasar wilayah pinggiran kota. Program ini bertujuan untuk meningkatkan budaya baca di daerah yang selama ini belum memiliki akses literasi memadai.

"Kalau masyarakat di tengah kota minat bacanya sudah cukup tinggi, maka kami fokus menyasar masyarakat di wilayah pinggiran. Tahun 2024 kami membentuk 15 perpustakaan masyarakat, dan hasilnya sangat signifikan dalam mendukung kenaikan tingkat kegemaran membaca Kota Malang," jelas Yayuk.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.