02 November 2025

Get In Touch

Penemuan Baru! Ampas Kopi Jadi Campuran Beton, 30% Lebih Kuat

Ilustrasi (ist)
Ilustrasi (ist)

SURABAYA (Lentera) - Para ilmuwan di Australia berhasil menemukan metode baru untuk memanfaatkan ampas kopi dengan cara membakarnya sehingga dapat menghasilkan beton yang hingga 30% lebih kuat. Inovasi ini menjadi solusi cerdas yang berpotensi mengatasi beberapa permasalahan sekaligus.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Cleaner Production, setiap tahun dunia menghasilkan sekitar 10 miliar kilogram limbah kopi, dan sebagian besar dari jumlah tersebut masih berakhir di tempat pembuangan sampah.

"Pembuangan limbah organik menimbulkan tantangan lingkungan karena mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca, termasuk metana dan karbon dioksida yang berkontribusi terhadap perubahan iklim," kata Rajeev Roychand, insinyur Universitas RMIT, mengutip Science Alert.

Selain itu, seiring pesatnya pertumbuhan pasar konstruksi global, permintaan terhadap beton yang membutuhkan banyak sumber daya alam juga meningkat, memunculkan berbagai tantangan lingkungan baru.

Menurut insinyur dari RMIT, Jie Lie, aktivitas penambangan pasir alam yang terus berlanjut di berbagai belahan dunia umumnya diambil dari dasar dan tepian sungai didorong oleh kebutuhan industri konstruksi yang terus melonjak. 

Kondisi ini memberikan dampak besar terhadap lingkungan, karena keterbatasan sumber daya dan efek ekologis dari penambangan pasir menimbulkan tantangan serius dalam menjaga ketersediaan pasokan pasir yang berkelanjutan.

"Dengan pendekatan ekonomi sirkular, kita dapat mencegah sampah organik berakhir di tempat pembuangan akhir dan juga lebih baik dalam melestarikan sumber daya alam kita seperti pasir," ujar Lie.

Bahan organik seperti ampas kopi tidak bisa langsung dicampurkan ke dalam beton karena kandungan kimianya dapat mengurangi kekuatan material tersebut. Untuk mengatasinya, tim peneliti menggunakan metode berenergi rendah dengan memanaskan ampas kopi hingga lebih dari 350°C dalam kondisi tanpa oksigen.

Proses ini dikenal sebagai pirolisis, yaitu teknik yang memecah molekul organik untuk menghasilkan arang berpori kaya karbon, atau biochar. Material biochar ini mampu membentuk ikatan kuat dengan matriks semen, sehingga meningkatkan kekuatan dan daya tahan beton.

Roychand dan timnya juga melakukan proses pirolisis terhadap bubuk kopi pada suhu 500°C, namun hasilnya menunjukkan bahwa partikel biochar yang terbentuk tidak memiliki kekuatan sebaik hasil pada suhu yang lebih rendah. Para peneliti menekankan bahwa mereka masih perlu melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap daya tahan jangka panjang dari bahan semen yang dikembangkan.

Saat ini, tim sedang menguji performa semen berbasis kopi tersebut terhadap berbagai kondisi, seperti siklus pembekuan dan pencairan, penyerapan air, abrasi, serta tekanan mekanis lainnya. Selain itu, mereka juga berupaya mengembangkan biochar dari berbagai limbah organik lain, termasuk kayu, sisa makanan, dan hasil pertanian.

"Penelitian kami masih dalam tahap awal, tetapi temuan menarik ini menawarkan cara inovatif untuk mengurangi jumlah sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA)," ungkap insinyur RMIT, Shannon Kilmartin-Lynch.

Inspirasi penelitian mereka merupakan dari perspektif masyarakat pribumi, melibatkan negara, memastikan adanya siklus hidup yang berkelanjutan untuk semua material, dan menghindari pembuangan material ke tempat pembuangan akhir untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.