 
      MOSKOW (Lentera) — Pemerintah Rusia menyatakan dukungan terbuka kepada Indonesia setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) melayangkan peringatan keras terkait larangan atlet Israel bertanding di Kejuaraan Dunia Senam 2026 di Jakarta.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menilai sikap IOC penuh standar ganda dan tidak adil.
“Ini jelas bentuk kemunafikan. IOC tidak bersikap tegas terhadap negara-negara yang dulu menolak visa bagi atlet Rusia, tapi kini justru menghukum Indonesia,” tegas Peskov, dikutip dari Sport.ru dikutip Jumat (24/10/2025).
Kasus ini bermula ketika Indonesia menolak mengeluarkan visa bagi enam atlet Israel yang hendak bertanding di Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta pada 19–25 Oktober 2026. Federasi Senam Indonesia sempat mengajukan banding ke CAS, namun ditolak, sehingga para atlet Israel tetap gagal tampil.
Akibat keputusan tersebut, IOC merilis empat poin pernyataan resmi. Dua di antaranya menyoroti keras langkah Indonesia. IOC bahkan menyatakan akan menunda semua pembahasan mengenai peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade mendatang, termasuk Olimpiade 2036.
Selain itu, IOC juga meminta federasi olahraga dunia tidak menggelar kejuaraan internasional apa pun di Indonesia sampai ada jaminan bahwa semua atlet, tanpa pengecualian, dapat bertanding.
Menanggapi sanksi moral itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan Indonesia tetap menghormati keputusan IOC, namun akan terus aktif memperjuangkan posisi bangsa di dunia olahraga internasional.
“Kami menghormati keputusan IOC, tapi Indonesia akan tetap menjaga prinsip dan kedaulatan nasional dalam setiap ajang olahraga dunia,” ujar Erick.
Sementara itu, sejumlah media Israel menanggapi sinis langkah Indonesia, menyebut ambisi menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 kini sirna.
Editor:Widyawati/berbagai sumber




.jpg)
