02 November 2025

Get In Touch

Polrestabes Surabaya Amankan 34 Pria dalam Pesta Gay, Anggota DPRD Minta Usut Tuntas

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Muhammad Saifuddin. (Amanah/Lentera)
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Muhammad Saifuddin. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) - Jajaran Polrestabes Surabaya mengamankan 34 pria yang diduga melakukan pesta seks sesama jenis (gay), di sebuah hotel di kawasan Ngagel, Surabaya, Minggu (19/10/2025) dini hari. 

Terungkapnya hal ini, menurut penyidik penggerebekan berawal dari laporan warga yang curiga terhadap aktivitas di hotel tersebut.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi A dari DPRD Kota Surabaya, Muhammad Saifuddin memberikan apresiasi atas keberhasilan pihak kepolisian dalam mengungkap pesta gay. 

Ia mengatakan, tindakan tersebut bukan saja persoalan hukum tetapi juga menyangkut moral masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi suksesnya pihak kepolisian dalam mengungkap dan mengamankan pesta gay. Saya berharap pihak kepolisian mengungkap sampai ke akar-akarnya terkait kasus ini. Kalau ini dibiarkan maka moral anak-anak di Kota Surabaya akan rusak. Ini bukan hanya persoalan hukum semata tapi juga lebih kepada moral bangsa sehingga saya minta untuk diusut sampai ke akar-akarnya," ucap anggota dewan yang akrab disapa Bang Udin ini ketika dihubungi Lentera, Senin (20/10/2025).

Terkait dugaan adanya oknum pegawai Negeri sipil (PNS) yang ikut diamankan saat penggerebekan, Bang Udin meminta agar hal tersebut diusut lebih lanjut.

"Saya meminta untuk diusut, panggil, usut sampai tuntas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.

Tak hanya itu, politisi dari Demokrat ini juga meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pendekatan preventif melalui edukasi, psikologis, dan pemberdayaan masyarakat.

"Masifkan edukasi agama dan moral, lalu libatkan semua unsur termasuk psikolog untuk mencegah hal ini terjadi," tambahnya.

Bahkan dalam waktu dekat Komisi A akan menggandeng Satpol PP dan pihak tektait, untuk melakukan sweeping tempat-tempat yang diduga menjadi lokasi praktik immoral.

“Saya berharap kejadian ini yang terakhir, tidak boleh Surabaya dikotori dengan kejadian seperti ini, tidak boleh Kota Surabaya ini dikotori dengan praktik-praktik yang menyerupai umat Nabi Luth kala itu yang menyukai sesama jenis," tutupnya. 

Reporter: Amanah/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.