16 October 2025

Get In Touch

Terkait Anak Gajah Rocky, Disoroti Anggota DPRD dan Wali Kota Surabaya Perintahkan Panggil Manajemen KBS

Hasil tangkap layar postingan soal anak gajah bernama Rocky yang ditunggangi.
Hasil tangkap layar postingan soal anak gajah bernama Rocky yang ditunggangi.

SURABAYA (Lentera) – Dugaan praktik penunggangan anak gajah bernama Rocky di Kebun Binatang Surabaya (KBS), menuai reaksi keras dari berbagai pihak. 

Setelah ramai diperbincangkan di media sosial, Komisi B DPRD Kota Surabaya turut angkat bicara dan meminta pemerintah kota serta manajemen KBS bertanggung jawab.

Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Agoeng Prasodjo menilai, tindakan menunggangi anak gajah yang masih berusia muda sangat tidak pantas dilakukan.  Pengelola KBS seharusnya memahami perbedaan antara gajah dewasa dan anak gajah, serta mengutamakan kesejahteraan satwa daripada keuntungan semata.

“Kita ini harus tahu diri. Mana gajah yang sudah dewasa, mana yang masih kecil atau baru lahir. Jangan sampai gajah yang masih bayi dipaksa cari duit,” kata Agoeng, Selasa (14/10/2025).

Agoeng menyebut, praktik seperti ini berpotensi dikategorikan sebagai bentuk eksploitasi satwa. Menurutnya, KBS seharusnya menunggu hingga gajah tersebut cukup umur dan kuat secara fisik sebelum dilibatkan dalam kegiatan pertunjukan atau interaksi publik.

“Kalau masih kecil, jangan dulu dipaksa. Tunggu sampai besar dan layak. Saya takutnya nanti ada binatang lain yang baru lahir, lalu ikut diperlakukan seperti ini hanya demi pendapatan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti, peran Dewan Pengawas KBS yang dinilai belum maksimal dalam menjalankan fungsinya.

“Harusnya Dewan Pengawas tanggap dan mengingatkan. Fungsinya kan memang untuk mengawasi, baik dari sisi manajemen, pelaksanaan di lapangan, maupun kesejahteraan hewannya. Itu semua harus diawasi,” tegas Agoeng.

Wali Kota Eri: Inspektorat Panggil Manajemen KBS

Menanggapi polemik ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi langsung mengambil langkah cepat dengan memerintahkan Inspektorat memanggil pihak manajemen KBS untuk dimintai klarifikasi.

“Terkait informasi mengenai anak Gajah Rocky di Kebun Binatang Surabaya, khususnya dugaan penggunaan gajah tersebut untuk ditunggangi, kami sudah mengambil langkah segera,” kata Eri.

Ia juga menginstruksikan, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pemerintahan untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap praktik pengelolaan satwa di KBS, terutama yang berkaitan dengan usia dan kesejahteraan hewan.

“Evaluasi ini fokus pada ketentuan usia gajah , apakah gajah usia tersebut diperbolehkan untuk dinaiki atau dimanfaatkan. Kalau melanggar aturan, tentu akan kami tindak,” jelasnya.

Eri menegaskan, hasil pemeriksaan Inspektorat akan diumumkan secara terbuka kepada publik.

“Setelah hasil pemeriksaan dari Inspektorat dan Asisten II keluar, kami akan sampaikan secara terbuka,” pungkasnya.

Klarifikasi KBS

Menanggapi postingan yang beredar, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat KBS, Lintang Ratri Sunarwidhi mengatakan, tindakan tersebut bukan bentuk penyiksaan atau eksploitasi, melainkan bagian dari prosedur pelatihan adaptas yang diiperlukan untuk mendukung perawatan medis dan penanganan satwa di masa mendatang.

“Kegiatan tersebut bukan eksploitasi. Itu adalah bagian dari pelatihan adaptasi yang esensial agar gajah terbiasa dengan interaksi manusia, khususnya untuk kebutuhan perawatan rutin maupun tindakan medis,” jelas Lintang dalam keterangan tertulisnya.

Lintang menambahkan, pelatihan adaptasi ini dilakukan dalam durasi yang sangat singkat dan diawasi langsung oleh tim perawat satwa. Pihaknya juga memastikan bahwa pawang yang ditempatkan di atas punggung Rocky memiliki bobot tubuh paling ringan, guna meminimalkan tekanan terhadap tubuh gajah muda tersebut.

“Durasi interaksi sangat terbatas, dan pawang yang ditugaskan sudah kami pilih dengan berat badan terendah. Tujuannya agar tidak menimbulkan beban berlebih pada satwa,” tambahnya.

Menurut Lintang, pelatihan semacam ini merupakan bagian dari program pengelolaan satwa berbasis trust building membangun hubungan kepercayaan antara gajah dan pawang. 

"Proses ini penting, agar gajah tidak stres saat menjalani pemeriksaan kesehatan, perawatan gigi, pembersihan telapak kaki, hingga tindakan medis seperti penyuntikan," tuturnya.

Diketahui, kasus ini ramai diberbagai media sosial yang memperlihatkan seorang pawang atau petugas menunggangi anak gajah bernama Rocky di area KBS. Dalam unggahan tersebut, warganet menilai tindakan itu sebagai bentuk penyiksaan atau eksploitasi satwa, mengingat usia Rocky disebut baru sekitar satu tahun.

Unggahan itu langsung viral dan menuai ribuan komentar dari publik yang menyesalkan tindakan tersebut. Banyak warganet menandai akun resmi Pemkot Surabaya dan mempertanyakan sikap pemerintah kota.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.